3. Persediaan Bahan Bakar Generator Akan Segera Habis
Serangan telah merusak Rumah Sakit Indonesia yang berlokasi dekat dengan garis depan militer Israel selama invasi mereka ke wilayah Palestina yang padat penduduk. Menurut dokter-dokter di sana, persediaan bahan bakar untuk generator akan habis dalam waktu dekat.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra mengatakan generator utama untuk Rumah Sakit Indonesia dan Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza dapat dimatikan pada Rabu malam.
Di sisi lain, Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan Hamas menimbun bahan bakar untuk operasinya sendiri. “Cukup untuk beberapa hari, agar rumah sakit dan pompa air bisa beroperasi,” katanya.
4. Listrik Padam Total
Pekan lalu, Rumah Sakit Indonesia hampir kehabisan bahan bakar karena Gaza telah diblokir oleh Israel, sehingga menghambat pasokan yang sangat penting. Akibatnya, Rumah Sakit Indonesia terpaksa memutus aliran listrik di sebagian besar fasilitasnya karena kekurangan bahan bakar. Dokter-dokter juga terpaksa menjalankan operasi tanpa penerangan karena pemadaman listrik.
Fikri Rofiul Haq seorang relawan dari Komite Penyelamatan Darurat Medis (MER-C) yang berbasis di Indonesia telah berupaya untuk mencari bahan bakar guna menghidupkan Rumah Sakit Indonesia. Namun, dokter-dokter tidak memiliki alternatif selain menjalankan operasi pada pasien dalam keadaan gelap.
“Kami berusaha mencari bahan bakar untuk menghidupkan Rumah Sakit Indonesia setelah pemadaman listrik yang berlangsung selama lebih dari satu jam. Dokter tidak punya pilihan selain melakukan operasi dan merawat pasien tanpa penerangan apa pun,” kata Fikri.
5. Stok Obat-Obatan Mulai Berkurang
Fikri juga menjelaskan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza sedang berjuang untuk merawat banyak pasien yang terluka akibat pemboman Israel. Akan tetapi blokade yang dilakukan Israel menyebabkan stok obat-obatan berkurang. Selain itu, RSI membutuhkan banyak bantuan medis karena banyak dokter yang kelelahan.
“Rumah Sakit Indonesia sangat membutuhkan bantuan medis dan tenaga rumah sakit kelelahan karena dipaksa bekerja 24 jam sehari,” ungkapnya.
Rumah Sakit Indonesia sebelumnya sempat mendapatkan bantuan obat. Namun banyaknya korban jiwa membuat obat-obatan kembali habis. “Kami sempat mendapatkan beberapa obat dan alat kesehatan lainnya, namun masih banyak obat yang belum kami miliki karena sudah habis,” ujarnya.
Pemerintah RI berupaya bahan bakar segera masuk...