Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berulang kali di Bom, Kenapa Israel Sulit Menaklukan Gaza?

Reporter

image-gnews
Warga Palestina melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi serangan Israel di sebuah bangunan tempat tinggal, di Jalur Gaza tengah 31 Oktober 2023. REUTERS/Ahmed Zakot
Warga Palestina melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi serangan Israel di sebuah bangunan tempat tinggal, di Jalur Gaza tengah 31 Oktober 2023. REUTERS/Ahmed Zakot
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan militer Israel terus melakukan serangan intensif di wilayah Jalur Gaza yang mengakibatkan kerusakan parah pada seluruh infrastruktur publik. Israel sendiri memang telah lama terlibat konflik dengan Palestina. Salah satu akar permasalahan utamanya adalah pengakuan wilayah.

Konflik berawal dari keputusan Resolusi Majelis Umum PBB nomor 181 pada tanggal 29 November 1947 tentang Pembagian wilayah Palestina. Dalam keputusan tersebut, wilayah Palestina terbagi menjadi dua negara yaitu wilayah yang diperuntukkan bagi masyarakat Yahudi dan Arab Palestina. Hal ini bertentangan dengan keinginan warga Palestina yang tidak menginginkan pembagian wilayah ini. 

Keputusan PBB membagi wilayah Palestina menjadi dua negara itu menuai protes rakyat Palestina yang sudah sejak lama menempati wilayah tersebut. Sementara, keputusan PBB ini disambut bangsa Yahudi yang kemudian memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1948. Akibatnya perang tak dapat terhindarkan.

Gaza terletak di sepanjang pantai Mediterania dan berperan penting sebagai jalur perdagangan dan maritim kuno. Meskipun wilayah Gaza hanya seluas 365 kilometer persegi, namun selama lebih dari setengah abad, Israel terus menghadapi tantangan yang sulit dalam usahanya menguasai Gaza. Lantas, kenapa Israel sulit menaklukan Gaza?

Sulit Mengalahkan Hamas

Mengutip Council on Foreign Relations, salah satu alasan mengapa Israel sulit menaklukan Gaza adalah karena tidak mampu mengalahkan Hamas. Israel tidak hanya berperang melawan pemerintah Palestina, tetapi juga kelompok-kelompok militan Palestina. Hamas merupakan gerakan nasionalis dan Islam militan di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang berdedikasi untuk mendirikan negara Islam merdeka di Palestina.

Demi bisa menguasai Gaza, Israel memiliki tujuan untuk memberantas Hamas. Para pejabat Israel bahkan telah berulang kali mengatakan bahwa tujuan mereka adalah melenyapkan Hamas. Namun, mengalahkan Hamas tidaklah mudah dan masih menjadi tantangan terberat bagi Israel.

Gaza Rumah Penduduk Palestina..

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Hancurkan 611 Masjid di Gaza Setahun Perang dengan Hamas

45 menit lalu

Warga Palestina memeriksa menara masjid Abdullah Azzam yang runtuh setelah terkena serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 17 Juli 2024. REUTERS/ Ramadhan Abed
Israel Hancurkan 611 Masjid di Gaza Setahun Perang dengan Hamas

Israel telah menghancurkan ratusan masjid dan gereja di Gaza. Selain Muslim, umat Kristen pun diserang saat sedang beribadah.


Top 3 Dunia: Israel Sebut AS Setujui Truk Diserang hingga Mesin Perang Bawah Tanah Hamas

1 jam lalu

Sebuah truk membawa bantuan kemanusiaan melintasi Dermaga Trident, dermaga sementara untuk mengirimkan bantuan, di lepas pantai Jalur Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, dekat pantai Gaza, 25 Juni 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Israel Sebut AS Setujui Truk Diserang hingga Mesin Perang Bawah Tanah Hamas

Top 3 dunia adalah AS yang disebut setuju truk bantuan diserang Israel, mesin perang bawah tanah Hamas hingga konflik TImur Tengah tak meluas.


Paus Fransiskus Kecam 'Ketidakmampuan Memalukan' Dunia untuk Hentikan Perang Gaza

3 jam lalu

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus saat menyapa umat katolik di Gereja Katedral Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Paus akan bertemu dengan para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katerdral.  TEMPO/Subekti.
Paus Fransiskus Kecam 'Ketidakmampuan Memalukan' Dunia untuk Hentikan Perang Gaza

Paus Fransiskus juga mendoakan warga Gaza yang telah lama diperangi.


Hizbullah Melepaskan Tembakan ke Kota Haifa Israel

9 jam lalu

Pasukan penyelamat Israel memeriksa lokasi jatuhnya proyektil, di tengah permusuhan antara Hizbullah dan Israel, di Haifa, Israel utara, 7 Oktober 2024. Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan pangkalan militer di selatan Haifa dengan salvo rudal Fadi 1. REUTERS/Shir Torem
Hizbullah Melepaskan Tembakan ke Kota Haifa Israel

Tembakan Hizbullah itu untuk menargetkan sebuah pangkalan yang bermarkas di selatan Kota Haifa.


Setahun Perang Gaza: Bagaimana Hoaks Israel tentang Hamas Menyebar?

10 jam lalu

Wisatawan mengunjungi lokasi festival Nova, di mana orang-orang dibunuh dan diculik dalam serangan 7 Oktober oleh Hamas di Reim, Israel selatan, 23 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Setahun Perang Gaza: Bagaimana Hoaks Israel tentang Hamas Menyebar?

Aksi brutal Israel di Gaza awalnya direstui banyak negara karena beredar hoaks tentang kekejaman Hamas yang disebarkan oleh Israel.


Setahun Perang Gaza, Bagaimana Menangani Berton-ton Reruntuhan akibat Bom Israel?

11 jam lalu

Warga Palestina memeriksa puing-puing hunian yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 14 Mei 2021. Ketegangan antara Israel dan kelompok militan yang dipimpin Hamas telah berkobar sejak Senin (10/5). Xinhua/Yasser Qudih
Setahun Perang Gaza, Bagaimana Menangani Berton-ton Reruntuhan akibat Bom Israel?

Setelah setahun perang, warga Gaza bertanya-tanya bagaimana cara menangani berton-ton reruntuhan.


Sejarawan Sebut Media Barat Cenderung Bias dalam Pemberitaan Konflik Israel-Palestina

14 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Para pejabat Palestina mengatakan mayat-mayat itu termasuk korban perang Israel-Hamas dan mayat-mayat yang digali ketika pasukan Israel menerobos Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Sejarawan Sebut Media Barat Cenderung Bias dalam Pemberitaan Konflik Israel-Palestina

Media Barat kerap disorot karena terindikasi bias dalam liputan dan diduga menyesatkan publik tentang konflik yang sedang terjadi.


Dukungan untuk Palestina: dari Boikot Produk Israel sampai Donasi dari Nenek Penjual Ubi

15 jam lalu

Warsiti binti Samar (68), nenek penjual kacang rebus di Kota Batam, Kepulauan Riau, yang viral karena mendonasikan uang hasil jualannya Rp14 juta untuk Palestina, Rabu (25/9/2024) (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Dukungan untuk Palestina: dari Boikot Produk Israel sampai Donasi dari Nenek Penjual Ubi

Seorang nenek penjual ubi rebus di Batam, menyisihkan belasan juta rupiah hasil jualannya untuk mendukung rakyat Palestina yang digempur Israel.


Eskalasi Konflik Israel dengan Lebanon dan Iran Diprediksi Tak akan Meluas

18 jam lalu

Eskalasi Konflik Israel dengan Lebanon dan Iran Diprediksi Tak akan Meluas

Pengamat Timur Tengah Smith Alhadar mengatakan dalam sejarah konflik Israel-Hizbullah, perang bisa diisolasi hanya di Lebanon


Menhan Israel Melawat ke Pentagon Pekan Ini, Bahas Serangan ke Iran?

19 jam lalu

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant di Pentagon di Washington, AS, 26 Maret 2024. Reuters
Menhan Israel Melawat ke Pentagon Pekan Ini, Bahas Serangan ke Iran?

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin, akan bertemu dengan kepala urusan pertahanan Israel, Yoav Gallant, pada Rabu 9 Oktober 2024