Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Mampu Hentikan Genosida di Gaza, Direktur Komisaris Tinggi HAM PBB Mengundurkan Diri

image-gnews
Logo PBB terlihat di jendela di lorong kosong di markas besar PBB selama debat tingkat tinggi Majelis Umum PBB ke-75 di New York, AS, 21 September 2020. REUTERS/Mike Segar
Logo PBB terlihat di jendela di lorong kosong di markas besar PBB selama debat tingkat tinggi Majelis Umum PBB ke-75 di New York, AS, 21 September 2020. REUTERS/Mike Segar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Craig Mokhiber Direktur Kantor Komisaris Tinggi HAM PBB (OHCHR) di New York, Amerika Serikat mengundurkan diri dengan alasan organisasinya tak mampu menghentikan pembantaian warga Palestina di Gaza oleh Israel. Mokhiber, seorang pengacara HAM dengan pengalaman menginvestigasi situasi HAM di Palestina sejak 1980-an, mengajukan surat pengunduran dirinya kepada Komisaris Tinggi HAM, Volker Turk, pada Sabtu, 28 Oktober 2023 waktu setempat.

 
“Sekali lagi, kita melihat genosida terjadi di depan mata kita, dan organisasi yang kita layani tampaknya tidak berdaya untuk menghentikannya,” kata Mokhiber dalam surat yang beredar di media sosial, seperti diunggah oleh seorang jurnalis Al Jazeera di X pada Selasa, 31 Oktober 2023.

 
Mokhiber, yang telah bekerja di PBB sejak 1992, mengatakan selama kariernya di PBB ia telah menyaksikan genosida terhadap kelompok etnis Tutsi di Rwanda, muslim di Bosnia, Yazidi di Irak, dan Rohingya di Myanmar. Dalam setiap kasus tersebut, katanya, kegagalan PBB untuk mencegah kekejaman massal baru jelas setelah kengerian yang dilalui warga sipil berakhir. 

 
Ia menyamakan kasus-kasus tersebut dengan gelombang pembunuhan dan kekerasan yang dialami warga Palestina sepanjang masa berdirinya PBB.
 

“Komisaris Tinggi, kita gagal lagi,” ujarnya.

 
Kepada Komisaris Tinggi, ia mengatakan bahwa situasi di Palestina merupakan contoh sempurna dari genosida. Mokhiber menuding pemerintah Amerika Serikat, Inggris, dan sebagian besar negara Eropa “sepenuhnya terlibat dalam serangan mengerikan ini”. 

 
Selain menolak untuk menuruti Konvensi Jenewa, kata Mokhiber, negara-negara tersebut juga secara aktif mempersenjatai serangan tersebut, memberikan dukungan ekonomi dan intelijen, dan memberikan perlindungan politik dan diplomatik atas kekejaman Israel.
 

Ameirka Serikat, Inggris, dan negara-negara Eropa seperti Jerman, Belanda, dan Prancis telah secara terbuka mendukung hak Israel untuk membela diri. Menteri-menteri dari negara-negara tersebut menyatakan dukungannya pada dialog terbuka Dewan Keamanan PBB tentang situasi di Timur Tengah pada Selasa, 24 Oktober 2023. Mereka mendukung hak Israel untuk membela diri atas serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan setidaknya 1.400 orang dan menyandera sekitar 224 lainnya. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan balasan dari Israel yang berupa serentetan serangan udara dan darat serta blokade,  sejauh ini telah menewaskan lebih dari 8 ribu warga Palestina.
 

Amerika Serikat diduga telah menggelontorkan uang miliaran dolar untuk membantu Israel. Pendanaan militer Amerika Serikat untuk Israel itu, mencapai US$3,8 miliar (Rp60 triliun) pada 2023, sebagai bagian dari kesepakatan senilai US$38 miliar (Rp606 triliun) selama 10 tahun yang diteken oleh mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada 2016.

 
Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebelumnya juga mengusulkan paket tambahan sebesar US$106 miliar (Rp1,6 kuadriliun) untuk meningkatkan pertahanan Ukraina, dan sisanya dibagi ke Israel, Indo-Pasifik, dan penegakan perbatasan. Lebih spesifik, sekitar US$14 miliar (Rp222 triliun) akan diberikan ke Israel untuk mendanai dukungan pertahanan udara dan rudal serta inisiatif lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Serukan solusi satu negara dan akui penjajahan Israel
Dalam suratnya, Mokhiber mengangkat sepuluh poin untuk mengatasi situasi di Palestina, yaitu tindakan nyata, kejelasan visi, solusi satu negara, memerangi apartheid, pemulangan dan kompensasi bagi warga Palestina, kebenaran dan keadilan, perlindungan, perlucutan senjata, mediasi, dan solidaritas.

 
Menurut Mokhiber, PBB harus meninggalkan Perjanjian Oslo yang dianggapnya gagal dan tidak jujur. Perjanjian yang disetujui pada 1993 tersebut mengesahkan pendirian Otoritas Nasional Palestina dan mengakuinya sebagai mitra Israel dalam negosiasi tentang pemukiman Israel di kota Yerusalem, pemeliharaan kontrol Israel atas keamanan setelah pembentukan otonomi Palestina, dan hak Palestina kembali. Perjanjian ini tidak membangun negara Palestina yang pasti.
 

Ia pun mengatakan PBB harus mengakui kenyataan bahwa negara dengan kekuatan yang tidak proporsional (Israel) sedang menjajah, menganiaya, dan merampas penduduk asli di wilayah Palestina berdasarkan etnis. Alih-alih mendorong solusi dua negara seperti para pemimpin dunia, ia mengusulkan solusi pendirian satu negara, yaitu Palestina.

 
“Kita harus mendukung pembentukan negara tunggal, demokratis, sekuler di seluruh wilayah Palestina yang bersejarah, dengan hak yang sama bagi umat Kristen, Muslim, dan Yahudi. Dan oleh karena itu, (mendukung) penghapusan proyek kolonial pemukim yang sangat rasis, dan mengakhiri apartheid di seluruh negeri,” katanya. 

 
Mokhiber juga menekankan perlunya penegakan hak untuk kembali dan kompensasi penuh bagi semua warga Palestina dan keluarga mereka yang saat ini tinggal di wilayah-wilayah pendudukan, Lebanon, Yordania, Suriah, dan diaspora di seluruh dunia. Diakuinya, hal ini memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dicapai, dan negara-negara Barat akan melawan di setiap langkah, sehingga semua pihak harus tabah. 

 
Sementara untuk solusi jangka pendek, ia menyerukan antara lain gencatan senjata dan mengakhiri pengepungan yang sudah berlangsung lama di Gaza, menentang pembersihan etnis di Palestina, mendokumentasikan serangan genosida di Gaza, serta memberikan bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi besar-besaran kepada rakyat Palestina.
 

“Kegagalan PBB di Palestina sejauh ini bukan menjadi alasan bagi kita untuk mundur,” katanya.

Pilihan Editor: PBB Nilai Pernyataan Hasto PDIP soal Ketum Parpol Tersandera Kartu Truf Berlebihan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

6 jam lalu

Presiden Palestina Mahmoud Abbas berpidato pada Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 21 September 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.


Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

7 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Para mahasiswa, dosen dan staf di berbagai universitas di Iran mengadakan unjuk rasa pro-Palestina di masing-masing kampus.


Suhu Panas Memperparah Penderitaan di Gaza, Pengungsi Minum Kurang dari 1 Liter Air per Hari

8 jam lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Suhu Panas Memperparah Penderitaan di Gaza, Pengungsi Minum Kurang dari 1 Liter Air per Hari

Suhu musim panas yang kian meningkat semakin memperburuk penderitaan warga Gaza di tengah krisis kemanusiaan dan serangan Israel.


Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

9 jam lalu

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken di Washington Sabtu dini hari. SPA
Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.


Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

10 jam lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul di sudut Grove dan College Streets setelah sebuah perkemahan di Beinecke Plaza dibubarkan.  Demonstran pro-Palestina menyerukan Yale untuk menarik investasi dari produsen senjata militer, di New Haven, Connecticut, AS, 22 April 2024. REUTERS/Melanie Stengel
Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.


Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

12 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.


Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

13 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bersama Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, menghadiri rapat kabinet mingguan di kantor perdana menteri di Yerusalem, 18 Juni 2023. Ohad Zwigenberg/Pool via REUTERS
Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah


Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

14 jam lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.


Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

14 jam lalu

Penulis Palestina Basim Khandaqji. Foto : X
Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad


Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

15 jam lalu

Para pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di Gaza dan para pengunjuk rasa pro-Israel bentrok selama demonstrasi di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS 28 April. 2024. REUTERS/David Swanson
Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.