TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Cina Xi Jinping mengatakan perempuan memiliki peran penting dan harus membentuk "tren baru dalam keluarga", ketika negara tersebut bergulat dengan populasi yang menua dan rekor penurunan angka kelahiran.
Xi dalam komentarnya, yang diterbitkan di kantor berita negara Xinhua pada Senin, 30 Oktober 2023, mengatakan peran perempuan telah menjadi bagian dari diskusi dengan tim kepemimpinan baru Federasi Wanita Seluruh Cina, yang beroperasi di bawah Partai Komunis.
Melakukan yang terbaik dalam tugas perempuan tidak hanya terkait dengan pembangunan perempuan itu sendiri, katanya, tetapi juga terkait dengan “keharmonisan keluarga, keharmonisan sosial, pembangunan nasional, dan kemajuan nasional”.
Penting untuk “secara aktif menumbuhkan budaya baru dalam pernikahan dan melahirkan anak serta memperkuat bimbingan terhadap pandangan generasi muda tentang pernikahan, persalinan dan keluarga,” katanya.
Faktor-faktor seperti biaya penitipan anak yang tinggi, hambatan karier, diskriminasi gender, dan penolakan untuk menikah telah menghalangi banyak perempuan muda Cina untuk memiliki anak.
Jumlah kelahiran sangat erat kaitannya dengan tingkat perkawinan karena kebijakan resmi mempersulit perempuan lajang untuk memiliki anak.
Biro Statistik Nasional Cina pada bulan Januari melaporkan penurunan populasi pertama dalam enam dekade dan populasi negara tersebut mengalami penuaan dengan cepat.
Dalam dua tahun terakhir, pihak berwenang di seluruh Cina telah meluncurkan langkah-langkah untuk meningkatkan angka kelahiran di negara tersebut termasuk insentif keuangan dan meningkatkan fasilitas penitipan anak.
Media pemerintah sering mengaitkan perkembangan populasi dengan kekuatan dan “peremajaan” negara.
REUTERS
Pilihan Editor: Gugatan Baru: Trump Seharusnya Didiskualifikasi dari Pilpres 2024 karena Kerusuhan 6 Januari