Cina-Filipina cekcok di Laut Cina Selatan
Ini bukan pertama kalinya penjaga pantai Cina, yang didukung oleh kapal-kapal milisi maritimnya, mengganggu misi pasokan Filipina. Pada 5 Agustus 2023, sebuah kapal penjaga pantai Cina menggunakan meriam air untuk menyerang kapal pasokan negara kepulauan tersebut.
Konfrontasi maritim antara Manila dan Beijing di Laut Cina Selatan memanas belakangan ini, ketika kedua negara menegaskan klaim teritorial mereka di perairan yang sangat strategis tersebut. Cina mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, jalur lewatnya perdagangan senilai lebih dari US$3 triliun atau sekitar Rp47 kuadriliun setiap tahunnya.
Perwakilan Cina sebelumnya telah mengatakan bahwa pihaknya tengah menjalani proses negosiasi kode etik atau Code of Conduct (CoC) mengenai hal ini. “Cina dan seluruh negara tetangga Laut Cina Selatan masih dalam tahap diskusi, masih dalam tahap negosiasi Code of Conduct,” kata Duta Besar Cina untuk Indonesia, Lu Kang, di Kedutaan Besar Cina di Jakarta pada Rabu, 27 September 2023 lalu.
“Selalu ada perbedaan. Itu terjadi di sini, dan terjadi di mana pun. Namun, yang paling penting adalah Cina dan Filipina dapat bekerja sama untuk mengatasi perbedaan yang ada,” lanjutnya, saat ditanya Tempo soal respons Filipina terhadap klaim Cina atas Laut Cina Selatan.
Perihal proses negosiasi CoC ditekankan kembali oleh Jin Canrong. “ASEAN dan Cina sekarang berada pada tahap serius untuk memiliki CoC,” katanya. “Dan selama proses ini, sebelum kita mencapai kesepakatan tentang CoC, satu hal yang harus dilakukan oleh pihak luar adalah tutup mulut.”
Hubungan Manila dan Beijing pun kian memburuk sejak Presiden Filipina Ferdinand Marcos menjalin relasi lebih dekat dengan Washington, termasuk meningkatkan akses AS ke lebih banyak pangkalan militer Filipina.
REUTERS | NABIILA AZZAHRA A.
Pilihan Editor: Tak Disetujui Barat, Perusahaan Cina dan Rusia Tanda Tangani Kontrak Bisnis