TEMPO.CO, Jakarta - Jet-jet tempur Israel membombardir daerah dekat tiga rumah sakit di Jalur Gaza pada Senin 23 Oktober 2023 pagi, tetapi belum jelas apakah rumah sakit itu sendiri mengalami kerusakan.
Belum ada komentar dari militer Israel mengenai laporan dari media Palestina itu, yang menyatakan bahwa Israel telah menyasar di dekat RS Shifa dan RS Al Quds di Kota Gaza, serta Rumah Sakit Indonesia di sebelah utara daerah kantong tersebut.
Serangan udara Israel terjadi ketika para pekerja medis di Gaza terus berjuang untuk merawat para korban yang datang akibat pengeboman terpisah.
Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa beberapa rudal menghantam sekitar Kompleks Medis Al-Shifa, yang menampung jumlah korban luka dan staf medis terbesar di seluruh Jalur Gaza.
Serangan terpisah juga terjadi untuk kedua kalinya di sekitar Rumah Sakit Al-Quds di lingkungan Tal Al-Hawa.
Direktur Rumah Sakit Indonesia mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemboman Israel menyebabkan "kerusakan dan cedera serius," tanpa memberikan rincian.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pada 14 Oktober bahwa Israel telah memerintahkan mereka untuk mengevakuasi rumah sakit Al-Quds.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina menjawab bahwa tidak mungkin memindahkan orang-orang yang sakit dan terluka.
Para pejabat Palestina mengatakan Israel berusaha menimbulkan kekacauan dalam sistem kesehatan Gaza dengan secara langsung mengancam rumah sakit dengan evakuasi dan pemboman, atau dengan membom daerah-daerah terdekat.
Pilihan Editor: Anak-anak Gaza Trauma karena Pengeboman tanpa Akhir oleh Israel
AL JAZEERA | REUTERS