TEMPO.CO, Jakarta - Konflik antara Hamas vs Israel meletus akhir pekan lalu dan menyita perhatian dunia. Konflik yang kembali meletus itu bermula ketika Hamas membunuh 700 orang Israel dan menculik puluhan orang lainnya. Israel kemudian membalas dengan membunuh lebih dari 400 orang Palestina termasuk 20 anak-anak di Gaza pada Minggu, 8 Oktober 2023.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah untuk melakukan balas dendam besar-besaran. Hal itu juga disampaikan oleh Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. “Kami akan memusnahkan kelompok yang disebut Hamas. Hamas akan terhapus dari muka bumi,” kata Gallant sebagaimana dilansir dari timesofisrael pada Rabu, 11 Oktober 2023 waktu setempat.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan terhadap serangan Israel ke pusat kesehatan, ambulans, dan petugas medis di Jalur Gaza. Alkaila menuding Israel sengaja mengebom rumah sakit dan ambulans, serta membunuh dan melukai para petugas medis. Tindakan itu menurutnya merupakan pelanggaran besar dan nyata terhadap semua hukum dan konvensi internasional.
Tidak hanya Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Israel serta Menteri Kesehatan Palestina, para pemimpin dunia juga turut merespons konflik yang kembali terjadi antara kedua negara itu. Berikut daftarnya.
Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Amerika Serikat yang menurutnya kebijakan AS yang telah gagal mempertimbangkan kebutuhan rakyat Palestina menjadi pemicu utama kekerasan antara Israel dan Palestina. “Saya pikir banyak orang akan setuju dengan saya bahwa ini adalah contoh nyata kegagalan kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah,” kata Putin.
Putin mengklaim bahwa Washington berusaha untuk memonopoli upaya untuk menciptakan perdamaian antara kedua negara itu.
Menurut Putin, Rusia selalu mendorong implementasi keputusan Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengenai pembentukan negara Palestina merdeka. Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi untuk menyerukan pembentukan negara Palestina merdeka.
Salah satu resolusi yang menyerukan pembentukan negara Palestina merdeka adalah Resolusi 2334 pada 2016. Resolusi itu menyatakan bahwa semua permukiman Israel di wilayah pendudukan adalah ilegal dan tidak memiliki legitimasi hukum. Namun, resolusi itu gagal karena Israel tidak mau menarik diri dari wilayah pendudukan.
Joe Biden
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menanggapi konflik Palestina dan Israel. Biden meggambarkan Hamas sebagai teroris dan hari paling mematikan bagi orang Yahudi sejak Holocaust. “Serangan ini adalah sebuah kampanye kekejaman murni, bukan hanya sekadar kebencian, tapi kekejaman murni terhadap orang-orang Yahudi,” ujarnya.
Biden juga mengecam Iran yang menjadi pendukung finansial dan militer utama bagi Hamas. Biden mengatakan bahwa AS sudah melakukan mobilisasi pesawat dan kapal AS yang mendekat ke Israel sebagai peringatan untuk Iran agar “berhati-hati”.
Erdogan
Presiden Turki Tayyip Erdogan turut berkomentar soal konflik Israel-Palestina. Menurut Presiden Turki itu, blokade dan pemboman Israel di Gaza merupakan pembantaian. Ia menganggap bahwa respons yang dilakukan Israel terhadap serangan Hamas tidaklah proporsional.
“Mencegah orang memenuhi kebutuhan paling mendasar mereka, mengebom perumahan tempat tinggal warga sipil, dan melakukan konflik dengan menggunakan segala cara yang tercela bukanlah perang. Ini adalah pembantaian,” kata Erdogan.
Meskipun tidak menyalahkan Israel secara gamblang, Turki mengatakan bahwa pertempuran tersebut terjadi karena adanya ketidakadilan selama bertahun-tahun terhadap warga Palestina. Satu-satunya jalan menurut Erdogan adalah dengan membentuk negara Palestina yang berdaulat melalui solusi dua negara.
Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi merespons konflik Israel-Palestina dengan mengatakan bahwa Indonesia mendesak agar kekerasan konflik tersebut dihentikan. “Akar konflik tersebut, yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus segera diselesaikan sesuai parameter yang sudah disepakati PBB,” kata Jokowi dalam keterangan pers pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza sempat menjadi serangan udara militer Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Seorang petugas medis tewas dalam serangan Israel terhadap rumah sakit yang berada di Jalur Gaza utara itu.
Jokowi telah memerintahkan menteri luar negeri untuk mengambil tindakan cepat dalam melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah konflik. Tercatat ada 13 WNI di Jalur Gaza dan total ada 45 WNI di Palestina. Sementara, terdapat 230 WNI yang sedang melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel.
Sampai saat ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu M. Iqbal menyebut belum ada WNI yang jadi korban. “Kemlu terus berkoordinasi dengan KBRI Amman, KBRI Cairo, dan KBRI Beirut untuk memonitor situasi di Palestina dan menyiapkan rencana kontingensi dan evakuasi,” katanya pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Sekjen PBB, Antonio Guterres
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres merespons keputusan Israel untuk menerapkan blokade penuh terhadap Gaza. Dirinya menentang karena itu akan memperburuk keadaan secara eksponensial.
Selain itu, PBB diberi tahu militer Israel bahwa 1,1 juta warga Palestina di Gaza harus direlokasi ke daerah selatan pada Sabtu, 14 Oktober 2023. “Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap gerakan seperti itu tidak mungkin terjadi tanpa konsekuensi kemanusiaan yang buruk,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.
ANANDA BINTANG I YUDONO YANUAR I IDA ROSDALINA I NABILA AZZAHRA I DANIEL A. FAJRI I SITA PLANASARI
Pilihan Editor: 8 Jurnalis Palestina Tewas dan 2 Lainnya Hilang Serta 10 Nakes Terbunuh Akibat Serangan Israel di Gaza