TEMPO.CO, Jakarta - Peretas atau hacker yang berhubungan dengan Rusia, Killnet, diduga telah menyerang situs pemerintah Israel setelah serangan Hamas ke negara itu. Dilansir dari Kyiv Post, pada Minggu pagi, kelompok tersebut mengeluarkan pernyataan melalui Telegram yang menuduh pemerintah Israel bersalah atas serangan teroris.
“Pada tahun 2022, Anda mendukung rezim teroris Ukraina. Anda mengkhianati Rusia. Hari ini Killnet secara resmi memberi tahu Anda tentang hal itu! Semua sistem pemerintahan Israel akan menjadi sasaran serangan kami!”
Killnet menindaklanjuti pernyataannya dengan memposting sebuah foto yang menunjukkan bahwa situs web pemerintah Israel sedang offline. "Situs utama pemerintah rezim Israel telah dibunuh!"
Beberapa jam kemudian, Telegram resmi Killnet mengklarifikasi bahwa organisasi tersebut tidak menentang rakyat Israel melainkan melawan “rezim Israel,” yang telah “menjual dirinya kepada pelacur NATO.”
“Warga sipil di Gaza dan Israel tidak mempunyai hak untuk memberikan hidup mereka demi bajingan dari Eropa.”
Kelompok ini membantah bahwa mereka bekerja untuk Kremlin. Namun dua perwira senior intelijen Eropa, yang menangani masalah keamanan siber terkait Rusia, kepada Kyiv Post mengatakan bahwa Killnet memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Rusia.
Salah satu petugas intelijen menyangkal bahwa Killnet bisa saja seperti "bajak laut" yang menyerang sumber daya web negara-negara musuh dengan "dukungan" longgar dari Kremlin. “Jika itu masalahnya, mengapa mereka tidak bekerja pada Rusia? Mereka adalah pemerintah Rusia.”
KYIV POST
Pilihan Editor: Berencana ke Moskow, Presiden Palestina Akan Bertemu Putin Membahas Krisis Gaza