TEMPO.CO, Jakarta - Konflik Hamas vs Israel mengungkap dugaan Israel mengabaikan intelijen Mesir soal rencana serangan Hamas dari Gaza.
Seorang perwira intelijen senior Mesir mengklaim bahwa badan keamanan Israel meremehkan “peringatan” yang berulang kali dikeluarkan Kairo mengenai potensi serangan Hamas.
Pejabat tersebut, yang identitasnya belum diungkapkan, mengatakan kepada kantor berita AP bahwa para pejabat Israel fokus pada Tepi Barat dan mengabaikan ancaman bahwa “sesuatu yang besar” sedang direncanakan dari Gaza.
Mayoritas pendukung pemerintahan Benjamin Netanyahu terdiri dari pemukim Yahudi di Tepi Barat. Mereka menuntut pemerintah untuk menindak ketegangan yang meningkat di kawasan selama 18 bulan terakhir.
Mesir, yang secara historis bertindak sebagai mediator antara Israel dan Hamas, telah berkomunikasi dengan Israel tentang ancaman tersebut beberapa kali, klaim pejabat tersebut, seraya menambahkan “tetapi Israel meremehkannya”.
Pekan lalu, pejabat senior militer Israel (IDF) dan kementerian pertahanan secara terbuka mengatakan bahwa Hamas tidak terlalu tertarik pada konflik terbuka, lapor outlet tersebut.
“Kami telah memperingatkan mereka bahwa ledakan situasi akan terjadi, dan akan segera terjadi, dan itu akan menjadi besar. Namun mereka meremehkan peringatan tersebut,” kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.