Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Yitzhak Rabin, Eks PM Israel yang Pernah Mendukung Perdamaian dengan Palestina

Editor

Nurhadi

image-gnews
Perdana Menteri Yitzhak Rabin. REUTERS
Perdana Menteri Yitzhak Rabin. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik Israel-Palestina kembali terjadi. Ribuan warga sipil kedua belah pihak jadi korban. Sementara itu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan perang. Sikap Netanyahu berbeda dengan salah satu pendahulunya. Pada 1993, Perdana Menteri Israel saat itu, Yitzhak Rabin, pernah menandatangani kesepakatan damai dengan Palestina.

Profil Yitzhak Rabin

Yitzhak Rabin lahir di Yerusalem pada 1 Maret 1922. Rabin bersekolah di sekolah agrikultur di Kefar Tavor bernama Kadourie Agricultural School dan lulus pada 1941. Dilansir dari Britannica, setelah itu ia bergabung dengan Palmach, unit komando Haganah. Di sana, ia berpartisipasi dalam aksi melawan Vichy French di Suriah dan Lebanon. Selama masa perang Arab-Israel pada 1948-1949, ia memimpin operasi di dalam dan sekitar Jerusalem, juga melawan orang-orang Mesir yang dijuluki sebagai Negev. 

Pada 1953, dia menyelesaikan pendidikan di British Staff College. Kemudian, pada Januari 1964, dia menduduki jabatan sebagai kepala staf. Selain itu, dia juga merancang strategi penting yang melibatkan mobilisasi cepat pasukan cadangan dan penghancuran pesawat musuh di darat. Hal tersebut membuktikan perannya yang sangat penting dalam kemenangan Israel selama Perang Enam Hari. Karena itu, atas kontribusinya, dia dianggap sebagai pahlawan perang oleh masyarakat Israel, dan ini meningkatkan reputasinya sebagai orang yang mampu menjaga keamanan Israel.

Setelah mengakhiri karir militernya pada 1968, Rabin diangkat sebagai Duta Besar Israel di Amerika Serikat. Di sana, dia membangun hubungan dekat dengan pemimpin-pemimpin Amerika Serikat. Dari sana, ia berhasil memperoleh bantuan sistem senjata Amerika yang canggih untuk Israel. Namun, dia mendapat kritik dari kelompok keras di Israel karena ia mendukung ide penarikan pasukan Israel dari wilayah-wilayah Arab yang telah diduduki selama perang pada 1967. Para pengkritik tersebut menganggap bahwa langkah Rabin sebagai bagian dari upaya mencapai kesepakatan perdamaian di Timur Tengah secara umum.

Rabin kemudian kembali ke Israel pada Maret 1973. Dilansir dari Ourbiography, Rabin beralih ke dunia politik Israel dan menjadi anggota dari Partai Buruh di Israel. Partai tersebut berhasil meraih kemenangan dalam pemilihan ulang pada Desember 1973, tepat setelah berakhirnya Perang Yom Kippur. Awalnya, Rabin diangkat sebagai Menteri Tenaga Kerja, tetapi situasinya berubah ketika Perdana Menteri Golda Meir mengundurkan diri setelah hanya menjabat selama sebulan. Rabin kemudian diberi tugas untuk membentuk pemerintahan baru dan akhirnya menjadi perdana menteri Israel pada Juni 1974. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada usia 52 tahun, dia menjadi orang termuda dan orang pertama asli Israel yang menduduki jabatan tersebut. Tahun-tahun awal menjabat sebagai perdana menteri, Rabin langsung menghadapi situasi sulit. Situasi yang dihadapinya seperti pembatasan pasokan minyak, insiden pembajakan pesawat oleh kelompok teroris, kesulitan ekonomi setelah perang, dan hubungan diplomatik yang kurang mengenakkan dengan Henry Kissinger.

Dilansir dari Britannica, pada Mei 1977, selama masa kampanye pemilihan, dia mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri dan menarik diri sebagai kepala Partai Buruh. Hal tersebut ia lakukan setelah informasi dia dan pasangannya memiliki rekening bank di Amerika Serikat terekspos publik. Memiliki rekening bank Amerika serikat bertentangan dengan hukum Israel. Posisi kepemimpinan partai kemudian digantikan oleh Shimon Peres. 

Di pertengahan 1980-an, Rabin kembali aktif di dunia politik sebagai menteri pertahanan. Beberapa tahun berselang, dikutip dari Ourbiography, Rabin berhasil menduduki kembali posisi ketua partai dan kembali menjadi perdana menteri setelah Partai Buruh meraih kemenangan dalam pemilihan pada Juni 1992. 

Setahun berselang, Rabin terlibat dalam perundingan bersama pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Yasser Arafat, untuk mencapai kesepakatan yang akan memungkinkan Israel menarik diri dari wilayah yang telah diokupasi. Harapannya ialah untuk mengakhiri pertikaian antara kedua pihak. Ia pun memperoleh Hadiah Nobel Perdamaian pada 1994. Namun, pada 1995 saat ia berbicara di acara damai di Tel Aviv, Yitzhak Rabin ditembak mati oleh Yigal Amir, mahasiswa hukum asal Israel

Pilihan Editor: Israel Gempur Jalur Gaza dengan Serangan Udara Paling Sengit

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

2 jam lalu

Orang-orang melarikan diri dari bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan 6 Mei 2024. (Reuters)
Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.


Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

3 jam lalu

Orang-orang meninggalkan bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 6 Mei 2024. REUTERS/ Hatem Khaled
Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah


Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

4 jam lalu

Wakil Perdana Menteri Belgia Petra De Sutter. REUTERS
Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia


Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

4 jam lalu

Massa mengacungkan boneka kepala PM Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Amerika Joe Bidden, dan PM Inggris Rishi Sunak saat aksi hari Al Quds di Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, 5 April 2024. Massa aksi dari Youth's Empathy & Solidarity ini menyerukan lawan zionisme internasional serta stop genosida rakyat Palestina. TEMPO/Prima Mulia
Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust


Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

5 jam lalu

Orang-orang melarikan diri dari bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan 6 Mei 2024. (Reuters)
Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya


Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

5 jam lalu

Tentara Israel mempersiapkan amunisi tank di dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan 28 Maret 2019. Selama berlangsung satu tahun ini, lebih dari 260 warga Palestina telah tewas dalam aksi-aksi demo tersebut. Mereka sebagian besar tewas akibat tembakan pasukan Israel saat bentrokan dalam aksi-aksi demo itu. REUTERS/Amir Cohen
Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir


Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

5 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. Israel memiliki rencana untuk memindahkan warga Palestina di Rafah ke al-Mawasi, yang merupakan sebidang tanah di sepanjang pantai selatan Gaza. REUTERS/Hatem Khaled
Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.


Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

7 jam lalu

Benjamin Netanyahu. AP/Oded Balilty
Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran


Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

7 jam lalu

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai bertemu dengan Gerakan Nurani Bangsa di rumahnya Jalan Brawijaya Raya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. TEMPO/Bagus Pribadi
Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.


Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

8 jam lalu

Sebuah rompi pers terletak di tubuh seorang jurnalis Palestina Hamza al-Dahdouh, putra jurnalis Al Jazeera Wael al-Dahdouh, setelah Hamza terbunuh dalam serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan, 7 Januari, 2024. Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.