TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pada Senin, 9 Oktober 2023, bahwa balasan Israel terhadap serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh orang-orang bersenjata Hamas dari Jalur Gaza akan “mengubah Timur Tengah”.
Hal ini dia katakan kepada wali kota di kota-kota perbatasan selatan yang terkena serangan mendadak yang dimulai pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023, menurut sebuah pernyataan dari kantornya. Pihak Netanyahu tidak menjelaskan pernyataannya lebih lanjut.
Sebelumnya, kelompok Islam Palestina Hamas melancarkan serangan terbesar terhadap Israel dalam beberapa tahun ke belakang pada hari Sabtu lalu, menewaskan warga Israel dalam jumlah yang kini mencapai ratusan. Serangan mendadak tersebut menggabungkan serangan orang-orang bersenjata ke kota-kota Israel dengan rentetan roket ditembakkan dari Jalur Gaza.
Selain ratusan warga Israel yang meninggal, puluhan lainnya diculik menjadi sandera Hamas.
Israel kemudian menggempur Gaza dalam sebuah serangan balik mematikan pada hari Ahad, yang merenggut nyawa 230 warga Gaza sebagai gantinya.
“Kami akan melakukan pembalasan besar atas hari kelam ini,” kata Netanyahu soal serangan yang menjadikan hari Sabtu lalu sebagai hari kekerasan paling mematikan di Israel sejak perang Yom Kippur 50 tahun lalu.
“Hamas melancarkan perang yang kejam dan keji. Kami akan memenangkan perang ini tetapi akibatnya terlalu berat untuk ditanggung,” ujarnya. “Hamas ingin membunuh kami semua. Ini adalah musuh yang membunuh ibu dan anak-anak di rumah mereka, di tempat tidur mereka. Musuh yang menculik orang tua, anak-anak, dan gadis remaja.”
Banyaknya warga Israel yang menjadi sandera diperkirakan mempersulit rencana Netanyahu untuk melakukan “pembalasan besar” atas serangan Hamas. Nasib tentara Israel, orang lanjut usia, perempuan, dan anak-anak yang dibawa ke Gaza dalam jumlah yang masih belum jelas memperumit janji perdana menteri tersebut.
Sementara, di awal dilancarkannya serangan dari Jalur Gaza, seorang pemimpin senior Hamas mengatakan bahwa pihaknya telah menangkap cukup banyak tentara Israel membebaskan semua tahanan Palestina di penjara-penjaranya.
“Kami berhasil membunuh dan menangkap banyak tentara Israel. Pertempuran masih berlangsung,” kata wakil kepala biro politik Hamas, Saleh al-Arouri, kepada Al Jazeera pada hari Sabtu.
REUTERS | AL JAZEERA
Pilihan Editor: Mengenang Keberanian Malala Yousafzai 11 Tahun Lalu, Peluru Taliban Tak Menghentikannya