TEMPO.CO, Jakarta - Sirene meraung-raung di seluruh Rusia dan stasiun-stasiun televisi menghentikan program reguler untuk menyiarkan peringatan pada Rabu 4 Oktober 2023. Ini sebagai bagian dari latihan besar-besaran yang dimaksudkan untuk menguji kesiapan tim tanggap darurat negara tersebut di tengah pertempuran di Ukraina.
Latihan yang dimulai pada Selasa ini menyusul serangan pesawat tak berawak Ukraina di Moskow dan kota-kota lain. Ketika latihan kesiapan berlangsung, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pertahanan udara menembak jatuh 31 drone Ukraina di wilayah perbatasan pada Rabu pagi.
Sebagai bagian dari latihan tersebut, stasiun televisi menyiarkan pemberitahuan yang berbunyi: “Perhatian semuanya! Kesiapan sistem peringatan masyarakat sedang diuji! Harap tetap tenang!”
Media Rusia mengatakan alur cerita latihan tersebut menyebutkan meningkatnya bahaya konflik antara kekuatan nuklir dan menyimulasikan respons terhadap situasi di mana 70 persen perumahan dan semua infrastruktur penting telah hancur, wilayah luas terkontaminasi oleh dampak radioaktif, dan mobilisasi umum diumumkan.
Skenario buruk ini mencerminkan peringatan Kremlin bahwa dukungan Barat terhadap Ukraina telah meningkatkan ancaman konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.
Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia yang diketuai oleh Presiden Vladimir Putin, secara rutin berbicara tentang meningkatnya ancaman konflik nuklir.
Mengecam para pejabat Barat yang berbicara tentang peningkatan bantuan militer ke Kyiv, Medvedev akhir pekan lalu menuduh bahwa “orang-orang bodoh itu secara aktif mendorong kita ke Perang Dunia III.”
Pernyataan-pernyataan yang tidak menyenangkan dan latihan darurat tersebut kontras dengan upaya pemerintah untuk menenangkan masyarakat yang semakin lelah dengan pertempuran selama hampir 20 bulan yang oleh Kremlin terus disebut sebagai “operasi militer khusus”.
Meskipun sering mengkritik negara-negara Barat terkait Ukraina, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan anggota militer lainnya mengatakan Rusia tidak memerlukan gelombang mobilisasi lagi, karena angkatan bersenjata memiliki cukup tentara sukarelawan.
Pilihan Editor: Protes Perang Ukraina di Televisi, Jurnalis Rusia Marina Ovsyannikova Dihukum 8,5 Tahun
AL ARABIYA