TEMPO.CO, Jakarta - World Architecture Day atau Hari Arsitektur Sedunia diperingati tiap tahun pada Senin awal Oktober. Dikutip dari publikasi When is World Architecture Day? dalam situs web Zigurat Institute of Technology, Hari Arsitektur Sedunia perayaan yang dimulai oleh International Union of Architects (UIA).
Tentang Hari Arsitektur Sedunia
Hari Arsitektur Dunia dirayakan setiap tahun pada hari Senin pertama di bulan Oktober yang juga bersamaan dengan Hari Habitat Sedunia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada 1985, UIA menetapkan 1 Juli sebagai tanggal resmi Hari Arsitektur Dunia sebagai penghormatan atas berdirinya lembaga ini di Swiss tahun 1949.
Namun, selama Kongres UIA di Barcelona pada 1996 diputuskan untuk mengubah tanggal tersebut sehingga Hari Arsitektur Dunia akan bertepatan dengan Hari Habitat Sedunia PBB. Seperti yang dinyatakan oleh PBB, Hari Habitat Sedunia momentum merefleksikan keadaan habitat dan hak dasar setiap orang untuk mendapat tempat tinggal yang layak.
Hari Kota Sedunia juga perayaan yang menutup bulan Oktober. Sejak tahun 2014, PBB telah merayakan hari ini setiap 31 Oktober. Kota yang menjadi tuan rumah untuk tahun 2023 adalah Üsküdar di Istanbul (Turki) dengan slogan Mendanai Masa Depan Perkotaan yang Berkelanjutan untuk Semua.
Tema Hari Arsitektur Dunia
Dikutip dari situs web UIA, Dewan UIA memilih tema Arsitektur untuk Masyarakat Tangguh untuk Hari Arsitektur Dunia pada 2023. Dengan tema itu, UIA berusaha untuk memberikan penekanan khusus dalam kapasitas dan tanggung jawab arsitektur. Itu untuk membuat kehidupan masyarakat yang layak dan membuka diskusi internasional tentang hubungan antara perkotaan dan perdesaan di semua negara.
Perluasan kota yang tidak terkendali di seluruh dunia mengancam keseimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomi dunia. Krisis iklim, pandemi, dan pergolakan politik di banyak negara telah menunjukkan kesenjangan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang mengancam masyarakat di seluruh dunia. Itu secara tidak proporsional mempengaruhi kelompok miskin dan terpinggirkan.
Menurut UIA, dunia sedang menghadapi tugas yang sulit tentang cara terbaik untuk merespons tantangan iklim dan sosial saat ini. Hal ini memunculkan masalah efisiensi dan kecukupan instrumen perencanaan konvensional untuk pengaturan wilayah dan produksi arsitektur yang ramah lingkungan dan sosial.
Pada Hari Arsitektur Sedunia, UIA mengundang para anggotanya melanjutkan diskusi tentang topik ini. UIA mendorong konsep kebijakan perencanaan wilayah dan kota yang memungkinkan para arsitek untuk mengembangkan solusi inovatif dan mendesain bangunan yang layak ruang publik. Itu bertujuan untuk memanusiakan semua jenis urbanisasi, menghargai warisan budaya, dan memulihkan hubungan dengan alam dan keanekaragaman hayati.
Pilihan Editor: 7 Karya Arsitektur Populer Ridwan Kamil, Dari Museum Hingga Masjid