TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Turki pada Minggu, 1 Oktober 2023, mengatakan dua teroris melakukan serangan bom di depan gedung kementerian di Ankara, menambahkan salah satu dari mereka tewas dalam ledakan tersebut dan yang lainnya "dibunuh" pihak berwenang di sana.
Media Turki sebelumnya melaporkan bahwa ledakan terdengar di dekat gedung parlemen dan kementerian, dan lembaga penyiaran memperlihatkan rekaman puing-puing berserakan di jalan dekat Kementerian Dalam Negeri.
Rekaman Reuters menunjukkan tentara, ambulans, truk pemadam kebakaran, dan kendaraan lapis baja berkumpul di dekat pusat ibu kota Turki, tempat polisi memblokir beberapa jalan di dekatnya.
Ali Yerlikaya, menteri dalam negeri, mengatakan di platform media sosial X bahwa dua petugas polisi terluka ringan dalam insiden pada pukul 09.30 waktu setempat.
“Dua orang teroris datang dengan kendaraan niaga ringan di depan pintu masuk Direktorat Jenderal Keamanan Kementerian Dalam Negeri kita dan melakukan serangan bom,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa salah satu dari mereka meledakkan dirinya dan yang lainnya “dinetralkan”, yang biasanya berarti terbunuh. “Perjuangan kami akan terus berlanjut hingga teroris terakhir dinetralkan,” tulis Yerlikaya.
Kepala jaksa penuntut Ankara meluncurkan penyelidikan atas apa yang disebutnya sebagai serangan teroris.
Pihak berwenang tidak mengidentifikasi kelompok militan tertentu.
Pengeboman tersebut, yang pertama melanda Ankara dalam beberapa tahun terakhir, terjadi hampir setahun setelah enam orang tewas dan 81 lainnya luka-luka dalam ledakan di jalan-jalan yang penuh dengan pejalan kaki di pusat kota Istanbul pada 13 November 2022.
Turki menyalahkan milisi Kurdi atas ledakan di Istanbul, yang mengingatkan warga Turki akan gelombang serangan yang dilakukan oleh berbagai kelompok militan di kota-kota Turki antara pertengahan tahun 2015 dan awal tahun 2017.
REUTERS
Pilihan Editor: Pengangguran Anak Muda Cina Meroket, Penjualan Tiket Lotere Melonjak