TEMPO.CO, Jakarta - Para pejabat Ukraina mengatakan Rusia menyerang infrastruktur pelabuhan dan fasilitas penyimpanan biji-bijian mereka pada Selasa, 26 September 2023. Kendati demikian, mereka juga melaporkan beberapa kemajuan di garis depan dalam upaya serangan balasan oleh pasukan Ukraina yang sudah berlangsung selama tiga bulan.
Presiden Volodymyr Zelensky berbicara tentang “kabar baik” dari garis depan, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Ia pun mengatakan Ukraina dengan jelas memahami di mana saja harus memberikan tekanan agar terasa di Moskow.
“Sanksi saja tidak cukup. Akan ada lebih banyak lagi aksi Ukraina terhadap negara teroris ini. Selama agresi Rusia terus berlanjut, Rusia harus merasakan kerugiannya,” kata Zelensky dalam video pidato yang ia lakukan tiap malam untuk menyampaikan kondisi terbaru Ukraina.
Juru bicara pasukan di timur, Ilia Yevlash, mengatakan kepada televisi nasional bahwa pasukan Ukraina “mengalami keberhasilan” di desa-desa dekat Bakhmut, sebuah kota penting yang direbut oleh pasukan Rusia pada bulan Mei setelah beberapa pertempuran terberat dalam perang yang telah berlangsung selama 19 bulan tersebut.
Sementara, juru bicara pasukan di selatan, Oleksandr Shtupun, mengatakan kepada situs berita Espreso TV bahwa pasukan Ukraina sedang bersiap untuk bergerak ke desa Verbove sebagai bagian dari kemajuan mereka ke Laut Azov. Pasukan Rusia dikabarkan mendatangkan personel militer cadangan.
Shutpun menambahkan, “Saya yakin kita akan segera mendapat kabar baik.”
Serangan Malam di Sungai Donau
Rusia melancarkan serangan selama dua jam yang berfokus pada distrik pengekspor gandum, Izmail, menurut para pejabat Ukraina.
Sebuah bangunan pos pemeriksaan perbatasan, fasilitas penyimpanan, dan lebih dari 30 truk dan mobil rusak, dan dua orang terluka. Hal ini dikatakan oleh gubernur wilayah selatan Odesa yang meliputi pelabuhan Izmail dan Reni di Sungai Donau, Oleh Kiper.
Militer Ukraina mengatakan operasi di pos pemeriksaan internasional dihentikan. Kendaraan-kendaraan untuk sementara dialihkan rutenya.
Serangan terhadap fasilitas gandum dan pelabuhan ini merupakan yang terbaru sejak Juli, ketika Rusia keluar dari perjanjian yang menjamin keamanan pengiriman biji-bijian Ukraina di Laut Hitam untuk memerangi krisis pangan global.
Hingga saat ini, Rusia masih belum melanjutkan perjanjian tersebut, meski Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah berupaya memfasilitasi ekspor pangan dan pupuk Rusia.
Ukraina sebagai produsen dan eksportir biji-bijian utama dunia telah meningkatkan ekspor melalui Sungai Donau, sungai terpanjang kedua di Eropa.
“Musuh menargetkan infrastruktur pelabuhan dan perbatasan Sungai Donau. Dua pengemudi truk terluka akibat serangan itu. Lumbung, gedung administrasi, dan kendaraan pengangkut barang rusak,” kata kantor kejaksaan umum, yang menerbitkan foto-foto gudang gandum yang hancur dan truk-truk yang terbakar.
Militer mengatakan 26 dari 38 drone penyerang buatan Iran yang diluncurkan Rusia ke Ukraina semalam telah ditembak jatuh. Mereka menambahkan bahwa selain wilayah Odesa, wilayah Mykolaiv, Kherson, dan Kirovohrad juga diserang.
Menurut jaksa setempat, sebanyak 12 orang terluka di wilayah Kherson akibat beberapa serangan Rusia. Serangan rudal Rusia juga merusak sebuah perusahaan lokal di kota Kryvyi Rih di bagian selatan, kata wali kotanya. Sementara, gubernur wilayah Cherkasy tengah mengatakan sebuah fasilitas infrastruktur turut terkena serangan tersebut, tetapi tidak disebutkan secara spesifik fasilitasnya.
Sejauh ini, tidak ada laporan korban jiwa dalam serangan tersebut.
Kyiv membalas dengan serangan di Rusia dan Krimea, wilayah yang diduduki Rusia. Pada bulan Juni, Kyiv melancarkan serangan balasan yang dikatakan telah mencapai kemajuan secara bertahap di wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina selatan dan timur.
Gubernur wilayah Kursk di Rusia mengatakan aliran listrik padam di sekitar tujuh pemukiman dalam serangan terbaru yang dilaporkan. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebuah drone telah dihancurkan di wilayah Kursk sekitar pukul 05.30 setempat.
Reuters, yang menghimpun laporan kemajuan ini, tidak dapat memverifikasi laporan dari kedua belah pihak.
REUTERS
Pilihan Editor Donald Trump Divonis Bersalah atas Keterangan Palsu, Izin Bisnis Dicabut