TEMPO.CO, Jakarta - Orang-orang etnis Serbia bersenjata dengan kendaraan lapis baja menyerbu sebuah desa di utara Kosovo pada Minggu, 24 September 2023, melawan polisi dan membarikade diri mereka di sebuah biara dalam kebangkitan kekerasan di wilayah utara yang bergolak yang menewaskan empat orang.
Pengepungan tersebut berpusat di sebuah biara Ortodoks Serbia dekat desa Banjska di wilayah mayoritas Serbia di mana para biksu dan peziarah bersembunyi di dalam sebuah tempat ibadah ketika baku tembak terjadi.
Seorang petugas polisi dan tiga penyerang tewas, menurut pihak berwenang di Kosovo dan Serbia.
Etnis Albania merupakan mayoritas dari 1,8 juta penduduk Kosovo, bekas provinsi Serbia.
Namun sekitar 50.000 warga Serbia di utara tidak pernah menerima deklarasi kemerdekaan Kosovo pada tahun 2008 dan masih menganggap Beograd sebagai ibu kota mereka, lebih dari dua dekade setelah pemberontakan gerilyawan Albania di Kosovo melawan pemerintahan Serbia yang represif.
Baca juga:
Sekelompok warga Serbia Kosovo menempatkan truk di jembatan menuju desa, menembaki polisi yang mendekati mereka, sebelum pertempuran berpindah ke biara terdekat, menurut laporan polisi Kosovo dan Presiden Serbia Aleksandar Vucic.
Orang-orang bersenjata telah meninggalkan biara pada malam hari, kata Gereja Ortodoks Serbia, meskipun tidak jelas ke mana mereka pergi.
Vucic mengatakan tindakan tersebut merupakan pemberontakan terhadap Kurti, yang menolak membentuk asosiasi kota-kota Serbia di utara Kosovo. “Serbia tidak akan pernah mengakui kemerdekaan Kosovo, Anda bisa membunuh kami semua,” katanya. Dua orang Serbia terluka parah dan seperempat di antara mereka mungkin tewas, kata Vucic. Dia mengutuk pembunuhan petugas polisi tersebut dan mendesak masyarakat Serbia Kosovo untuk menahan diri.
Keuskupan Raska-Prizren di Gereja Ortodoks Serbia, yang mencakup Banjska, mengatakan orang-orang dengan kendaraan lapis baja memasuki kompleks biara, memaksa para biksu dan umat yang berkunjung untuk mengunci diri di dalam gereja.
Polisi Kosovo kemudian mengatakan mereka telah memasuki biara dan sedang memeriksa kemungkinan penyusup di antara jamaah. Tiga personelnya juga terluka, begitu pula dengan korban jiwa, kata polisi.
Menteri Dalam Negeri Kosovo Xhelal Svecla mengatakan polisi menemukan sejumlah besar senjata berat, bahan peledak dan seragam "yang cukup untuk menampung ratusan penyerang lainnya", yang menunjukkan persiapan untuk serangan besar-besaran.