Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pekerja Migran Meninggal di Korea Selatan, Butuh Ratusan Juta untuk RS dan Pulangkan Jenazah

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Kota Seoul, Korea Selatan, 19 April 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji
Kota Seoul, Korea Selatan, 19 April 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji
Iklan

Sofiyatun, yang kesehatannya menurun di hari pertama bekerja, saat itu belum didaftarkan untuk kartu identitas di Korea Selatan, yang menjadi persyaratan untuk memiliki asuransi kesehatan. Hal ini yang diupayakan oleh KBRI Seoul semenjak pekerja migran ini masuk rumah sakit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kalau tanpa asuransi kesehatan, total biayanya sekitar 26 juta won (Rp300 juta). Kemudian, sejak asuransi kesehatan didaftarkan, tagihan masih 14 juta won  kemarin. Tapi kami sedang berupaya agar pihak perusahaan mendaftarkannya per 1 September,” kata Yessie.

Selain lewat asuransi kesehatan, pihak KBRI Seoul dan pusat dukungan untuk pekerja asing juga mencari upaya lain. Dia mengungkap bahwa ternyata, untuk kasus pendarahan otak bisa mendapat bantuan dari pemerintah melalui rumah sakit. Melalui bantuan tersebut, biaya medis bisa makin berkurang.

“Kami optimis mudah-mudahan sangat bisa membantu mengurangi biaya 14 juta won tadi. Mudah-mudahan bisa di bawah 5 atau 3 juta won,” kata dia. Dengan kurs saat ini, 14 juta won setara dengan sekitar 162 juta rupiah," katanya.

Bagi keluarga Sofiyatun yang kurang mampu, tidak ada harapan untuk bebas biaya sepenuhnya. Menurut Yessie, sistem asuransi kesehatan di sana berbeda dengan BPJS Kesehatan di Indonesia. “Jadi di sini semua tidak 100 persen. Rata-rata 60 persen. Ada yang bahkan cuma 20 persen,” katanya.

Keluarga masih menunggu

Keluarga Sofiyatun masih menunggu kepulangan jenazahnya dari Ansan, Korea Selatan ke Boyolali, Jawa Tengah. Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Seoul, Teuku Zulkaryadi, mengatakan bahwa pemulangan sedang diupayakan secepat mungkin.

“Kita akan coba tekankan sebisa mungkin jenazah berangkat duluan, lalu tinggal sisa tagihan rumah sakit bisa kita upayakan setelah jenazah kembali ke Tanah Air,” ujar Yadi.

Dia belum bisa memastikan kapan seluruh proses pelunasan biaya akan selesai, tetapi estimasi waktu yang diberikan adalah sekitar tiga pekan. Hal ini disebabkan kasus Sofiyatun berbeda dari yang lain, karena baru didaftarkan asuransi setelah masuk rumah sakit.

“Jenazahnya kami targetkan untuk pulang paling tidak minggu depan. Kalau bisa dapatkan flight di weekend ini, atau mungkin Senin atau Sabtu depan,” kata Yadi. “Bisa pakai Korean Air atau Garuda.”

Pihaknya akan berkoordinasi erat dengan Kementerian Luar Negeri RI, BP2MI, termasuk pemerintah daerah tempat tinggal almarhumah.

Menurutnya, biaya pemulangan jenazah dari Korea Selatan ke Indonesia sangat tergantung wilayah jenazah berada. Karena pesawat pengiriman jenazah biasanya berangkat dari Bandara Incheon, Seoul. 

“Kalau jenazahnya ada di Busan bawah itu harganya bisa lebih mahal, 1 - 2 juta won. Kalau ke atas lebih murah. Tapi perkiraan range harganya rata-rata antara 7 – 10 juta won. Perkiraan kita, karena dia dari sekitar Ansan, mungkin sekitar 8 juta won. Sekitar Rp88 juta atau Rp90 juta,” katanya.

NABIILA AZZAHRA ABDULLAH

Pilihan Editor Karyawan Apple Prancis Serukan Pemogokan saat Peluncuran iPhone 15

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

1 hari lalu

Mahasiswa STIK Polri mengikuti kursus singkat tentang drone di Kampus Kepolisian Korea Selatan, Senin, 13 Mei 2024. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)
Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.


Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

1 hari lalu

Uni Eropa (UE) bekerja sama dengan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) pada Selasa, 15 Mei 2024, meluncurkan prakarsa baru bertajuk 'PROTECT', untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia. Sumber: dokumen ILO
Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia


PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

2 hari lalu

Sejumlah warga melakukan salat jenazah pada warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.


Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

2 hari lalu

Konferensi pers pengungkapan kasus tindak pidana pembunuhan berencana yang dibungkus dalam sarung di Gedung Satya Haprabu Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024. Disampaikan kepada media motif pelaku pembunuh pria dalam sarung di Tangerang Selatan akibat sakit hati. Jasad seorang pria terbungkus kain sarung ditemukan di pinggir jalan Perumahan Makadam, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Sabtu, 11 Mei 2024 lalu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

Pelaku pembunuhan berencana menghabisi sepupunya dengan alasan sakit hati karena diperlakuan tak baik.


SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

2 hari lalu

Ilustrasi aksi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI). TEMPO/Magang/Martin Yogi Pardamean
SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

Serikat Buruh Migran Indonesia atau SBMI somasi Kementerian Perhubungan terkait perlindungan pekerja migran di kapal niaga dan perikanan.


Anggota Parlemen Korea Selatan Puji Jokowi: Sosok Revolusioner!

2 hari lalu

Anggota Majelis Nasional Korea Selatan Kim Gi-Hyeon (kanan) berdiskusi dengan delegasi wartawan Indonesia peserta Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea di Seoul, pada Senin, 13 Mei 2024. ANTARA/Yashinta Difa.
Anggota Parlemen Korea Selatan Puji Jokowi: Sosok Revolusioner!

Anggota Majelis Nasional Korea Selatan Kim Gi-Hyeon menilai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah sosok revolusioner


Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

3 hari lalu

Seorang wanita menangis sambil memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

Pasukan Israel menyerbu jauh ke dalam reruntuhan di tepi utara Gaza , di saat bersamaan tank dan tentara Israel menerobos jalan raya menuju Rafah


Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

3 hari lalu

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan istrinya Kim Keon Hee berjalan saat upacara di Amsterdam, Belanda 12 Desember 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw/File Foto
Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

Kejaksaan Korea Selatan menginterogasi pendeta yang diam-diam merekam dirinya menyerahkan tas tangan mewah merk Dior kepada Ibu Negara Kim Keon Hee


Mengenal Iroha Member Termuda Girl Group ILLIT Asal Jepang

3 hari lalu

Girl group K-pop ILLIT. Foto: Instagram/@illit_official
Mengenal Iroha Member Termuda Girl Group ILLIT Asal Jepang

Grup idol ILLIT sedang naik daun setelah merilis debut pertama mereka lewat lagu berjudul Magnetic. Membernya tak semua asal Korea Selatan.


Viral Peti Jenazah Bayar Bea Masuk 30 Persen, Pengurus Jenazah Luar Negeri: Bisa Jadi Salah Urus

4 hari lalu

Ilustrasi petugas bea cukai di bandara. Foto : Bea Cukai
Viral Peti Jenazah Bayar Bea Masuk 30 Persen, Pengurus Jenazah Luar Negeri: Bisa Jadi Salah Urus

Pengambilan peti jenazah dari luar negeri tak sepenuhnya bebas biaya. Bea Cukai menetapkan biaya resmi dengan rincian tertentu.