TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara Kelompok Tujuh (G7) diperkirakan akan mengumumkan larangan penjualan berlian Rusia dalam 2-3 pekan ke depan, kata seorang pejabat Pemerintah Belgia kepada wartawan pada Jumat.
Upaya tersebut adalah untuk mengurangi pendapatan Rusia dari ekspor berlian dan menerapkan sanksi yang sudah ada terhadap Alrosa Rusia, produsen berlian terbesar di dunia. Isu ini telah menjadi bahan diskusi di antara para pemimpin negara-negara G7 sejak tahun lalu.
Larangan ini akan mulai berlaku pada Januari 2024, kata pejabat tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, kepada wartawan di Brussels.
"G7 telah memutuskan prinsip menghubungkan asal dengan kualitas, tetapi masih belum memutuskan bagaimana rinciannya,” kata pejabat itu.
Belgia telah mengusulkan rencana untuk menelusuri berlian kasar dan merujuknya pada permata yang dipoles.
“Beban ketertelusuran ada pada pedagang dan produsen sehingga India sudah melakukan hal tersebut. Mereka harus mampu memberikan verifikasi agar dapat menjual produknya ke G7. Anda memerlukan referensi kasar dan membuktikan kaitan dengan hasil yang telah disempurnakan," ujarnya.
Antwerpen di Belgia adalah pusat perdagangan berlian nomor satu di dunia. Saat ini, setelah berlian Rusia dipotong dan dipoles di luar Rusia, berlian tersebut dianggap berasal dari negara yang berhasil “mengubah” berlian tersebut.
“Kami sedang membicarakan tentang restrukturisasi pasar global,” kata pejabat tersebut, dengan mengakui bahwa hal ini tidak akan dapat segera berjalan dengan sempurna.
“Rusia adalah pemasok terbesar secara global. Dengan sistem ini, kami menghentikan pasokan mereka sehingga membuat mereka berada di pasar yang inferior dengan harga lebih rendah. Kami memangkas aliran keuangan dari sektor ini,” lanjutnya.
Uni Eropa membeli berlian Rusia senilai US$1,5 miliar tahun lalu, menurut Eurostat, karena Uni Eropa tidak melarang impor permata atau memasukkan Alrosa ke dalam daftar hitam.
Uni Eropa sebelumnya juga telah menerapkan larangan tersebut, namun Belgia khawatir hal ini akan mengalihkan perdagangan ke pusat-pusat lain dan jauh dari Antwerp. Selain itu, Uni Eropa sendiri hanya menguasai 15 persen pasar global.