TEMPO.CO, Jakarta - Cina akan mengambil sejumlah langkah kebijakan "khusus" untuk meningkatkan akses bagi perusahaan Taiwan ke provinsi Fujian di seberang Selat Taiwan, kata perencana negara Cina pada Kamis, 14 September 2023, di bawah integrasi lintas selat jangka panjang rencana pengembangan.
Cina akan memperdalam pembangunan terpadu kota Xiamen di Cina dan Kepulauan Kinmen yang dikuasai Taiwan, termasuk percepatan jaringan gas, listrik, dan transportasi antara keduanya, kata Cong Liang, wakil ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional.
Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari rencana yang diumumkan oleh Cina pada Selasa untuk mengubah provinsi pesisir Fujian menjadi zona pembangunan terintegrasi dengan Taiwan, yang diklaim Cina sebagai bagian dari wilayahnya. Taiwan dengan tegas menolak klaim kedaulatan Cina.
Cina telah lama menawarkan Taiwan pilihan antara dua jalur – perdamaian dan kemakmuran atau perang dan kemunduran. Sebagai pengingat akan jalur terakhir, angkatan udara Cina telah mengirim pesawat ke zona pertahanan udara Taiwan yang dikeluhkan oleh pulau yang diperintah secara demokratis tersebut sebagai pelecehan biasa.
Cina mendukung gagasan untuk mengizinkan Kinmen, yang terletak berdekatan dengan Xiamen meskipun dikendalikan oleh Taiwan di seberang selat, akses ke bandara baru Xiamen, kata Cong pada konferensi pers.
Dia menambahkan bahwa Beijing juga mendukung kerja sama energi baru antara Taiwan, yang dianggap sebagai provinsi di Cina, dan Ningde, sebuah kota Fujian di utara Xiamen.
Pembukaan zona pengembangan eksperimental di Pingtan, titik terdekat Cina dengan pulau utama Taiwan di seberang selat, akan dipercepat, tambah Cong.
Cina juga bermaksud membangun jalur kereta api berkecepatan tinggi lintas selat "secepatnya", katanya.
REUTERS
Pilihan Editor: Australia Larang Warganya Melatih Militer Asing, Hukumannya 20 Tahun Penjara