TEMPO.CO, Jakarta - Negara bagian Kerala di India selatan menutup beberapa sekolah, kantor dan transportasi umum pada Rabu, 13 September 2023, untuk mengendalikan penyebaran virus Nipah yang langka dan mematikan karena merusak otak. Sejauh ini sudah ada dua orang yang meninggal karena virus ini.
Satu orang dewasa dan seorang anak masih terinfeksi di rumah sakit, dan lebih dari 130 orang telah dites virus tersebut, yang menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh kelelawar, babi, atau manusia yang terinfeksi, kata seorang pejabat kesehatan negara bagian.
“Kami fokus pada pelacakan kontak orang-orang yang terinfeksi sejak dini dan mengisolasi siapa pun yang memiliki gejala,” kata Menteri Kesehatan Kerala, Veena George.
“Pergerakan masyarakat telah dibatasi di beberapa bagian Kerala untuk mengatasi krisis medis.”
Dua orang yang terinfeksi telah meninggal sejak 30 Agustus dalam wabah virus keempat di negara bagian tersebut sejak tahun 2018, sehingga memaksa pihak berwenang untuk mengumumkan zona isolasi di setidaknya tujuh desa di distrik Kozhikode.
Aturan isolasi ketat diterapkan, dengan staf medis dikarantina setelah kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Korban pertama adalah seorang pemilik tanah kecil di desa Marutonkara di distrik tersebut, kata seorang pejabat pemerintah. Anak perempuan dan saudara ipar korban, keduanya terinfeksi, berada di ruang isolasi, sementara anggota keluarga dan tetangga lainnya sedang menjalani tes.
Kematian kedua terjadi setelah kontak di rumah sakit dengan korban pertama, berdasarkan penyelidikan awal dokter, kata pejabat tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Tiga tim federal, termasuk para ahli dari Institut Virologi Nasional, dijadwalkan tiba pada Rabu untuk melakukan tes lebih lanjut, kata pejabat itu.
Virus Nipah pertama kali diidentifikasi pad 1999 ketika terjadi wabah penyakit di kalangan peternak babi dan orang lain yang melakukan kontak dekat dengan hewan tersebut di Malaysia dan Singapura.
Dalam wabah Nipah pertama di Kerala, 21 dari 23 orang yang terinfeksi meninggal, sementara wabah pada tahun 2019 dan 2021 merenggut dua nyawa lagi.
Reuters pada bulan Mei melaporkan beberapa bagian Kerala sebagai salah satu tempat yang paling berisiko secara global terhadap wabah virus kelelawar. Deforestasi dan urbanisasi yang luas telah mendekatkan manusia dan satwa liar.
REUTERS
Pilihan Editor Kim Jong Un Akhirnya Buka Suara Soal Pertemuan Empat Mata dengan Putin