TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Nobel memutuskan membatalkan mengundang duta besar Rusia, Belarus dan Iran ke acara tahunan Nobel di Swedia pada Desember 2023. Keputusan Yayasan Nobel sebelumnya untuk mengundang para duta besar dari negara-negara tersebut telah memantik kemarahan dari politik Swedia dan Ukraina.
Rusia dan Belarus sudah dilarang datang ke acara Nobel pada tahun lalu buntut dari perang Ukraina. Sedangkan Iran disingkirkan oleh Yayasan Nobel karena unjuk rasa anti-pemerintah yang terjadi di Ibu Kota Tehran ketika itu. Akan tetapi pada Kamis, 31 Agustus 2023, Yayasan Nobel mengumumkan kalau duta besar dari Rusia, Belarus dan Iran akan diundang dalam seremonial Desember 2023, yang sekaligus untuk memfasilitasi dialog dengan mereka yang berbeda pandangan. Undangan tersebut, sekarang sudah dicabut atau berselang dua hari setelah diumumkan akan diundang.
“Kami mengakui reaksi yang keras dari Swedia, di mana ini jadi membayang-bayangi pesan ini. Dewan Yayasan Nobel untuk itu memutuskan melakukan resepsi seperti tahun kemarin, yakni dengan tidak mengundang duta besar dari Rusia, Belarus dan Iran dalam acara seremoni penghargaan Nobel di Kota Stockholm,” demikian keterangan Yayasan Nobel, Sabtu, 2 September 2023.
Rencananya, duta besar dari Rusia, Belarus dan Iran masih akan tetap diundang dalam seremoni terpisah di Kota Oslo, di mana penghargaan Nobel diserahkan. Sebelumnya pada tahun lalu, penghargaan Nobel bidang perdamaian diberikan pada aktivis anti-pemerintah Rusia dan Belarus serta sebuah LSM asal Ukraina yang menuduh tentara Rusia telah melakukan kejahatan perang. Dalam pernyataan pada Sabtu, 2 September 2023, Yayasan Nobel menggambarkan keputusan ini jelas adalah sebuah pesan politik.
Keputusan untuk mengundang duta besar Rusia, Belarus dan Iran telah menyebabkan keributan di Kyev. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina menyatakan dengan mengundang utusan resmi Rusia ke acara seremonial Nobel, maka Yayasan Nobel sama dengan mendorong perasaan impunitas Moskow. Untuk itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina menyerukan pada Yayasan Nobel agar mau membantu upaya internasional mengisolasi Rusia dan Belarus.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Jadi Target Zelensky, Taipan Ukraina Ditetapkan sebagai Tersangka Pencucian Uang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.