TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pengadilan di Kfar Saba Israel memerintahkan Yair Netanyahu yakni putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar membayar uang kompensasi sebesar USD 34.000 (Rp 518 juta) setelah dia dituduh melakukan fitnah dan pencemaran nama baik dalam sebuah kasus yang dilaporkan oleh Dana Kashdi aktivis dan juga Ketua Partai Biru Putih.
Kasus ini bermula ketika Yair menulis di media sosial kalau telah terjadi hubungan intim dan tidak pantas antara Kashdi dan Benny Gantz. Dalam panggung politik Israel, Kashdi adalah Ketua Partai Biru Putih sedangkan Gantz merupakan Ketua Partai Persatuan Nasional. Pengadilan di Kfar Saba dalam putusannya menyebut unggahan Yair di media sosial membuat Kashdi merasa dihina atau diejek.
Baca juga:
Di Israel, Yair dikenal sebagai sosok yang kontroversi karena sering menggunakan media sosial untuk menyerang lawan-lawan politik ayahnya. Pada April 2023, dia mengatakan di pengadilan kalau gugatan di pengadilan ini adalah agar Gantz bisa membalas dendam.
Jerusalem Post pada Rabu, 30 Agustus 2023, mewartakan penggugat telah meminta uang kompensasi sebesar USD 131.395 (Rp 2 miliar). Dalam pemberitaan itu disebutkan pula Yair menulis unggahan-unggahan itu selama kampanye pemilu 2020.
Hingga berita ini diturunkan, Yair belum memberikan komentar atas putusan pengadilan tersebut. Masih belum diketahui apakah dia berniat mengajukan banding.
Yair, 32 tahun, pertama kali membuat unggahan di X berupa screenshot foto profil Kashdi yang ada di Facebook. Dalam keterangan foto itu dituliskan ‘Apakah ada orang yang tahu siapa ini?’.
Dia lalu mengunggah lagi sebuah artikel sebuah foto Kashdi dan Gantz sedang berpelukan di sebuah acara politik Partai Biru Putih. Saat itu, Kashdi masih menjadi anggota aktif di Partai tersebut. Dalam keterangan foto itu, Yair menulis ‘dia (Gantz) membuatkan saya secangkir teh dan itu membuatnya bernafsu.’
Kashdi pernah mengatakan pada media Israel kalau dia harus berhadapan dengan banyak pelecehan di dunia maya yang diarahkan padanya setelah unggahan yang dibuat Yair tersebut. Pada Rabu, 30 Agustus 2023, Kashdi masih belum mau memberikan komentar apapun ke media.
Pilihan Editor: Iran Tuding Israel Coba Sabotase Produksi Rudal
Sumber: middleeastmonitor.com - AP