TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kota di Cina, Chongqing, mengumumkan kebijakan baru pekan ini. Penduduk yang memiliki asuransi tidak perlu lagi memberikan surat nikah untuk mendapatkan tunjangan kehamilan.
Ini merupakan sebuah langkah terbaru untuk mendorong perempuan memiliki anak. Otoritas keamanan medis kota tersebut mengumumkan melalui akun media sosial resmi WeChat bahwa perubahan tersebut akan berlaku pada Jumat, 1 September 2023.
Langkah ini diambil ketika pihak berwenang di seluruh negeri bergulat untuk meningkatkan angka kelahiran setelah penurunan populasi pertama di negara itu dalam enam dekade. Provinsi Guizhou di barat daya Tiongkok, provinsi Shaanxi di barat laut, provinsi Hunan di selatan, dan provinsi Jiangsu di timur negara itu juga telah menghapus pembatasan bagi perempuan untuk menikah guna mendapatkan subsidi persalinan.
Tingkat perkawinan, yang mencapai rekor terendah pada tahun 2022 yaitu 6,8 juta jiwa, terendah sejak tahun 1986, sangat erat kaitannya dengan jumlah bayi baru lahir. Kebijakan resmi mempersulit perempuan lajang untuk memiliki anak.
Tingkat kesuburan Cina sudah menjadi salah satu yang terendah di dunia selain Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, dan Singapura. Perempuan muda Cina menyebut beberapa faktor, termasuk tingginya biaya penitipan anak, hambatan karier, diskriminasi gender, dan tidak ingin menikah, sebagai alasan utama mereka tidak memiliki anak.
Stereotip tradisional mengenai perempuan sebagai pengasuh utama anak masih tersebar luas di seluruh negeri.
Kepercayaan konsumen yang rendah dan meningkatnya kekhawatiran terhadap kesehatan perekonomian Cina juga merupakan faktor utama yang menjadi penyebab anak muda Cina karena tidak ingin menikah dan mempunyai anak.
Sebuah daerah di Cina timur mengumumkan pada bulan Agustus bahwa pasangan muda akan ditawari “hadiah” sebesar 1.000 yuan atau hampir Rp 2 juta jika pengantin wanita berusia 25 tahun atau lebih muda. Kebijakan itu bertujuan untuk mempromosikan “pernikahan dan melahirkan anak yang sesuai dengan usia.”
CHANNEL NEWS ASIA
Pilihan Editor: Terungkap Video Terakhir Prigozhin, Sebut Soal Menghabisi Dirinya