TEMPO.CO, Jakarta – Seorang warga Palestina tewas dalam bentrokan yang jarang terjadi antara pasukan keamanan Palestina dan kelompok bersenjata di Tepi Barat pada Rabu, 30 Agustus 2023. Insiden ini terjadi di tengah ketidakpastian mengenai masa depan kepemimpinan Palestina yang telah memperluas perpecahan internal.
Para saksi mata mengatakan seorang pria tewas di kota Tulkarem di Tepi Barat setelah pasukan keamanan Palestina tiba untuk membebaskan jalan menuju kamp pengungsi, yang diblokir oleh orang-orang bersenjata sebagai tindakan pencegahan terhadap serangan Israel. Otoritas Palestina (PA) mengatakan warga mengeluhkan hambatan tersebut membahayakan pejalan kaki dan sekolah.
Dalam baku tembak berikutnya, seorang pria Palestina berusia 25 tahun, yang digambarkan oleh penduduk setempat tidak terafiliasi dengan PA atau militan, ditembak mati. Rincian lebih lanjut mengenai keadaan tersebut masih belum jelas.
Beberapa pria bersenjata mengunggah video yang menuduh Otoritas Palestina melakukan pembunuhan tersebut. “Kami tidak akan tinggal diam mengenai tindakan ini, yang membantu pasukan pendudukan dalam menangkap dan mengejar para pemuda dan orang-orang (yang ada dalam daftar orang yang dicari Israel),” kata salah satu pria bersenjata.
Otoritas Palestina, yang dihubungi oleh Reuters, belum memberikan tanggapan segera terhadap tuduhan militan tersebut. Talal Dweikat, juru bicara dinas keamanan PA, mengatakan orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke arah pasukan. Mereka mendorong pasukan keamanan untuk melakukan intervensi hingga mengambil tindakan yang diperlukan untuk memulihkan ketertiban.
Badan keamanan PA melancarkan penyelidikan atas insiden tersebut dan meminta otopsi, kantor berita resmi WAFA melaporkan. Aktivis hak asasi manusia Palestina menyerukan penyelidikan independen.
Gerakan Islam Hamas mengutuk pembunuhan Tulkarem dan mengatakan akuntabilitas diperlukan “untuk menjaga perdamaian internal dalam menghadapi pendudukan”. Hamas memerintah Gaza yang diblokade Israel dan baru-baru ini meningkatkan tantangannya terhadap pemerintahan PA di Tepi Barat.