TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Malaysia minta perusahaan perkebunan Negeri Jiran, anak perusahaannya, dan perusahaan terkait yang beroperasi di Indonesia untuk menghentikan pembakaran lahan.
Menteri Nik Nazmi Nik Ahmad mengatakan, permintaan dalam bentuk surat tersebut mengingatkan perusahaan-perusahaan untuk mengambil tindakan guna mencegah kebakaran perkebunan dan lahan gambut, yang merupakan penyebab utama polusi asap lintas batas di wilayah tersebut.
Dalam keterangannya, dia mengatakan upaya tersebut juga akan terus dilakukan Kementerian Luar Negeri melalui kantor perwakilan di Indonesia.
Menurut Nik Nazmi, pemerintah Malaysia mengaktifkan rencana aksi pembakaran terbuka nasional pada 2 April.
Dia mengatakan pemantauan terhadap daerah berisiko tinggi dan kualitas udara juga telah ditingkatkan.
“Masyarakat juga diimbau untuk tidak membakar sampah atau membiarkan tanah atau rumahnya dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, karena dapat mengakibatkan terjadinya pembakaran terbuka,” katanya seperti dkabarkan FMT mengutip Bernama, Rabu, 30 Agustus 2023..
Nik Nazmi mengatakan, menurut statistik dari departemen lingkungan hidup, 57 peringatan dikeluarkan antara 1 Januari dan 28 Agustus, dengan dua kasus harus dibawa ke pengadilan berdasarkan Pasal 29A Undang-Undang Kualitas Lingkungan tahun 1974.
Dia mengatakan langkah-langkah tersebut diperlukan karena musim kemarau monsun barat daya, yang terjadi pada Mei hingga September tahun ini.
Nik Nazmi mengatakan departemen meteorologi (MetMalaysia) telah melakukan perbaikan pada sistem peringkat bahaya kebakaran (FDRS), yang digunakan oleh negara-negara Asean sejak tahun 2003, dengan menambahkan elemen baru: prakiraan tujuh hari untuk memantau potensi terjadinya kebakaran dan intensitasnya.
Menurut situs MetMalaysia, FDRS memantau risiko kebakaran hutan atau vegetasi dan memberikan informasi yang membantu dalam pengelolaan kebakaran.
FMT
Pilihan Editor Kirgistan Pulangkan 95 Anggota Keluarga Milisi ISIS dari Kamp Suriah