TEMPO.CO, Jakarta - Tiga marinir AS tewas dalam kecelakaan pesawat di lepas pantai Australia utara pada Minggu, 27 Agustus 2023, saat mengangkut pasukan selama latihan militer rutin, kata para pejabat.
Lima orang lainnya "diangkut ke Rumah Sakit Royal Darwin dalam kondisi serius", kata Pasukan Rotasi Laut - Darwin dalam siaran persnya.
Mereka termasuk di antara 23 Marinir yang berada di pesawat rotor miring MV-22B Osprey ketika jatuh, kata pernyataan itu, dan menambahkan penyebab kecelakaan itu sedang diselidiki.
Kecelakaan itu terjadi di Kepulauan Tiwi yang terpencil sekitar pukul 09.30 waktu setempat, kata pernyataan itu.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut insiden itu "tragis", dan mengatakan Osprey mendukung latihan militer Exercise Predators Run 2023. Tidak ada personel Australia dalam kecelakaan itu, katanya.
“Fokus kami sebagai pemerintah dan departemen pertahanan adalah pada respons terhadap insiden dan memastikan bahwa setiap dukungan dan bantuan diberikan pada saat sulit ini,” kata perdana menteri pada konferensi pers yang dijadwalkan sebelumnya di Australia Barat.
Sekitar 2.500 personel dari Australia, AS, Filipina, Indonesia, dan Timor Timur ikut serta dalam latihan tersebut.
AS dan Australia, sekutu utama di Pasifik, telah meningkatkan kerja sama militer dalam beberapa tahun terakhir dalam menghadapi Cina yang semakin agresif.
“Personel Australia dan AS telah berdiri bahu membahu selama lebih dari satu abad,” kata Albanese dan Menteri Pertahanan Richard Marles dalam sebuah pernyataan.
“Insiden ini merupakan pengingat akan pentingnya layanan yang dilakukan oleh personel kami dan negara-negara mitra kami.”
Empat tentara Australia tewas bulan lalu dalam latihan bilateral besar-besaran ketika helikopter mereka jatuh ke laut di lepas pantai Queensland.
REUTERS
Pilihan Editor: Inggris Ingin Terapkan Hukuman Seumur Hidup bagi Pembunuh Sadis