TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Jumat, 25 Agustus 2023, mengumumkan kalau Monako telah mengakhiri investigasi yang dilakukan selama tiga tahun padanya dan keluarganya atas dugaan korupsi. Investigasi dihentikan karena kurangnya bukti.
“Serangkaian investigasi dilakukan setelah sejumlah lembaga di Lebanon memasukkan informasi soal dugaan memperkaya diri dan pencucian uang terkait Perdana Menteri Mikati dan anggota keluarganya,” demikian keterangan kantor Perdana Menteri Lebanon.
Dalam sepucuk surat yang sampai ke redaksi Reuters, Wakil Jaksa Penuntut Monako Morgan Raymond menyampaikan informasi pada tim hukum Mikati kalau investigasi telah ditutup karena dakwaan pencucian uang tampaknya tidak ditemukan. Kantor Jaksa Penuntut Umum Monako belum bersedia menjawab pertanyaan Reuters.
Media di Lebanon Daraj pada 2021 pernah mewartakan soal ‘Pandora Papers’, yakni serangkaian dokumen yang dibocorkan dan mengungkap sejumlah transaksi perusahaan cangkang yang melibatkan politikus dunia dan pengusaha papan atas. Dalam pemberitaannya, Daraj mewartakan Mikati memiliki sebuah perusahaan cangkang di Panama yang dinamai Hessvile, yang dari situ dia membeli sebuah properti di Monako senilai 7 juta euro (Rp 115 miliar).
Mikati adalah salah satu orang terkaya di Lebanon. Dia mengatakan kekayaan keluarganya berasal dari sebuah bisnis bidang komunikasi, yang pernah pula di audit di masa lalu dan hasilnya sah.
Mikati, 68 tahun, adalah pengusaha dan politikus yang sudah tiga kali menjabat sebagai Perdana Menteri Lebanon. Sebelumnya, dia pernah pula menjabat sebagai menteri tenaga kerja dan transportasi Lebanon. Mikti mendapatkan gelar S2 pada 1980 dari Universitas Amerika di Beirut, Lebanon. Dia diketahui pula pernah mengikuti program sekolah musim panas di Harvard dan sekolah bisnis di Prancis.
Mikati adalah salah satu pendiri perusahaan bidang telekomunikasi bernama Investcom, yang didirikan bersama abangnya, Taha, pada 1982. Pada 2006, dia menjual perusahaan itu pada MTN Group asal Afrika Selatan senilai USD 5.5 miliar (Rp 84 triliun).
Sumber: middleeastmonitor.com - en.wikipedia.org
Pilihan Editor: Arab Saudi Usir Dubes dan Larang Impor Lebanon karena Komentar Menteri
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.