Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

100 Wanita Afghanistan Gagal Kuliah di UEA, Dilarang Taliban Naik ke Pesawat

Reporter

image-gnews
Mahasiswi Afghanistan berjalan di dekat Universitas Kabul di Kabul, Afghanistan, 21 Desember 2022. Taliban dikenal memperlakukan perempuan sebagai warga negara kelas dua, dan hampir tidak memiliki representasi di negara tersebut. REUTERS/Ali Khara
Mahasiswi Afghanistan berjalan di dekat Universitas Kabul di Kabul, Afghanistan, 21 Desember 2022. Taliban dikenal memperlakukan perempuan sebagai warga negara kelas dua, dan hampir tidak memiliki representasi di negara tersebut. REUTERS/Ali Khara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan konglomerat yang berbasis di Dubai, Khalaf Ahmad Al Habtoor, mengatakan otoritas Taliban di Afghanistan telah melarang sekitar 100 perempuan untuk pergi ke Uni Emirat Arab. Mereka akan mendapatkan beasiswa yang disponsori oleh Al Habtoor.

Khalaf Ahmad Al Habtoor, ketua pendiri Al Habtoor Group, mengatakan dalam sebuah video yang diposting di platform media sosial X pada Rabu, 24 Agustus 2023, bahwa ia berencana mensponsori para siswi untuk kuliah di Uni Emirat Arab. Dia juga telah menyewa sebuah pesawat yang akan menerbangkan mereka pada Rabu pagi.

Namun rencana itu gagal. “Pemerintah Taliban menolak mengizinkan anak-anak perempuan yang datang untuk belajar di sini, seratus anak perempuan yang saya sponsori, mereka menolak untuk naik pesawat. Kami sudah membayar biaya pesawatnya, kami sudah mengatur segalanya untuk mereka di sini, akomodasi, pendidikan, keamanan transportasi,” ujarnya dalam video tersebut.

Juru bicara pemerintahan Taliban dan kementerian luar negeri Afghanistan tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

Al Habtoor menyertakan audio dari salah satu pelajar Afghanistan. Dalam rekaman suara itu, dia mengatakan bahwa dia ditemani oleh pendamping laki-laki. Meski demikian, otoritas bandara di Kabul tetap melarangnya pergi dan perempuan lainnya untuk naik ke pesawat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintahan Taliban telah menutup universitas dan sekolah menengah atas bagi pelajar perempuan Afghanistan.

Mereka mengizinkan warga Afghanistan meninggalkan negaranya. Biasanya perempuan Afghanistan yang melakukan perjalanan jarak jauh dan ke luar negeri harus didampingi oleh pendamping laki-laki, seperti suami, ayah, atau saudara laki-laki mereka.

REUTERS 

Pilihan Editor: Bos Wagner Tewas dalam Kecelakaan Pesawat, Tak Ada Penumpang Selamat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Oposisi Afghanistan Janjikan Perang Gerilya untuk Memaksa Taliban Gelar Pemilu

3 hari lalu

Ahmad Massoud, pemimpin Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF) di pengasingan dan putra mantan komandan mujahidin anti-Soviet Ahmad Shah Massoud. REUTERS
Oposisi Afghanistan Janjikan Perang Gerilya untuk Memaksa Taliban Gelar Pemilu

Pemimpin anti-Taliban Afghanistan berjanji meningkatkan perang gerilya untuk membawa kelompok Islam garis keras itu ke meja perundingan.


Situs ICC Diretas, Sedang Selidiki Kejahatan Perang Rusia hingga Afghanistan

13 hari lalu

Markas Besar ICC, Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Belanda .
Situs ICC Diretas, Sedang Selidiki Kejahatan Perang Rusia hingga Afghanistan

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada Selasa mengalami serangan peretasan saat ini sedang melakukan 17 investigasi termasuk di Ukraina


Menlu Retno Marsudi Sebut Politik Jangan Halangi Solidaritas untuk Afghanistan

13 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan pidato pada pembukaan Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (4/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Aditya Pradana Putra/pras
Menlu Retno Marsudi Sebut Politik Jangan Halangi Solidaritas untuk Afghanistan

Menlu Retno Marsudi menyebut Indonesia akan berkontribusi dalam tiga hal: bantuan kemanusiaan, berbagi praktik baik, dan bantuan pendidikan.


Pakistan: Pasukan Taliban Bangun Struktur Ilegal di Perbatasan

21 hari lalu

Truk berisi perbekalan untuk berangkat ke Afghanistan terlihat terdampar di pos pemeriksaan Michni, setelah penyeberangan utama perbatasan Pakistan-Afghanistan ditutup setelah bentrokan, di Torkham, Pakistan, 7 September 2023. REUTERS/Fayaz Aziz/File Foto
Pakistan: Pasukan Taliban Bangun Struktur Ilegal di Perbatasan

Pakistan menuduh pemerintahan Taliban telah mencoba merambah wilayahnya dengan pembangunan 'struktur ilegal' di perbatasan.


Helikopter Angkut Dua Awak Jatuh di Laut Lepas Dubai

24 hari lalu

Ilustrasi Helikopter Jatuh. shutterstock.com
Helikopter Angkut Dua Awak Jatuh di Laut Lepas Dubai

Sebuah helikopter mengalami kecelakaan hingga jatuh ke laut di Dubai.


Pasukan Keamanan Bentrok, Perlintasan Utama Pakistan-Afghanistan Ditutup

25 hari lalu

Pemandangan umum pos perbatasan di Torkham, Pakistan, 3 Desember 2019. REUTERS/Alasdair Pal
Pasukan Keamanan Bentrok, Perlintasan Utama Pakistan-Afghanistan Ditutup

Perlintasan perbatasan utama Pakistan dengan Afghanistan ditutup untuk hari kedua hingga mengganggu jalur transportasi barang antarkedua negara.


Taliban Minta Masyarakat Internasional Bersabar soal Pendidikan Perempuan di Afghanistan

27 hari lalu

Suasana ruang kelas di Universitas Avicenna setelah Afghanistan jatuh ke tangan Taliban di Kabul, Afghanistan, 6 September 2021. Terjadi perbedaan kondisi kelas universitas di bawah pemerintahan Taliban, yaitu dengan memberikan tirai sebagai sekat untuk memisahkan tempat duduk mahasiswa laki-laki dan perempuan. Social media handout/via REUTERS.
Taliban Minta Masyarakat Internasional Bersabar soal Pendidikan Perempuan di Afghanistan

Taliban mendesak agar masyarakat internasional bersabar terkait pendidikan untuk anak perempuan di Afghanistan


Nasib Pengungsi Afghanistan di AS, Terombang-ambing Keputusan Politik DPR

30 hari lalu

Seorang bayi diserahkan kepada pasukan Amerika di atas tembok pembatas bandara untuk dievakuasi, di Kabul, Afghanistan, pada 19 Agustus [File: Omar Haidari/via Reuters]
Nasib Pengungsi Afghanistan di AS, Terombang-ambing Keputusan Politik DPR

Pengungsi asal Afghanistan di Amerika Serikat berharap Kongres akan memberikan jalan yang lebih langsung menuju status permanen bagi mereka.


Taliban Larang Perempuan ke Taman Nasional: Jalan-jalan Tak Wajib

35 hari lalu

Suasana sebuah taman hiburan di Kabul, Afghanistan, 9 November 2022. Kementerian Moralitas Taliban mengatakan akan ada pembatasan bagi perempuan untuk mengakses taman umum. REUTERS/Ali Khara
Taliban Larang Perempuan ke Taman Nasional: Jalan-jalan Tak Wajib

Taliban melarang perempuan mengunjungi taman nasional dengan alasan penggunaan jilbab yang tidak benar.


Taliban Buat 100 Perempuan Afghanistan Gagal Kuliah di UEA, Gender Apartheid?

38 hari lalu

Mahasiswi Afghanistan berjalan di dekat Universitas Kabul di Kabul, Afghanistan, 21 Desember 2022. Taliban dikenal memperlakukan perempuan sebagai warga negara kelas dua, dan hampir tidak memiliki representasi di negara tersebut. REUTERS/Ali Khara
Taliban Buat 100 Perempuan Afghanistan Gagal Kuliah di UEA, Gender Apartheid?

Taliban kembali batasi hak perempuan Afghanistan. PBB sebelumnya sebut Taliban lakukan gender apartheid.