TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Cina Xi Jinping menyerukan percepatan perluasan kelompok BRICS. Cina, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu, telah lama memendam ambisi ini.
Xi mengatakan bahwa ia senang melihat negara-negara berkembang menunjukkan antusiasme yang besar dalam berpartisipasi dalam BRICS. Banyak dari mereka telah mengajukan permohonan untuk bergabung.
“Kita harus membiarkan lebih banyak negara bergabung dalam keluarga BRICS untuk menyatukan kebijaksanaan dan upaya menjadikan tata kelola global lebih adil dan merata,” kata Xi pada Rabu, 23 Agustus 2023, saat berbicara pada pertemuan puncak para pemimpin blok tersebut di ibu kota komersial Afrika Selatan, Johannesburg.
BRICS terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Para pemimpinnya pada Rabu mempertimbangkan aturan untuk menerima anggota baru ke dalam kelompok tersebut.
Afrika Selatan mengatakan bulan lalu bahwa lebih dari 40 negara lain telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan organisasi tersebut. Blok punya misi untuk mengimbangi hegemoni Barat yang dipimpin Amerika dalam urusan global.
Dari jumlah tersebut, 22 orang telah secara resmi meminta untuk bergabung, menurut Afrika Selatan.
Cina telah lama mengupayakan perluasan BRICS, dengan harapan bahwa keanggotaan yang lebih luas akan memberikan pengaruh pada kelompok yang sudah menampung sekitar 40 persen populasi dunia dan seperempat produk domestik bruto global.
Rusia juga ingin memperluas keanggotaannya sementara Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menyuarakan dukungan terhadap gagasan tersebut pada pertemuan bilateral dengan Xi pada Selasa.
Xi juga mengatakan negara-negara BRICS telah sepakat untuk meluncurkan kelompok studi tentang kecerdasan buatan (AI) dan lebih memperluas kerja sama di bidang AI termasuk dengan memperkuat pertukaran informasi dan kerja sama teknis.
REUTERS
Pilihan Editor: Sosok Sergei Surovikin, Jenderal 'Armageddon' Rusia yang Dipecat Putin