TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin pada Selasa, 22 Agustus 2023, komplain kalau rencana Jepang untuk melepaskan limbah pabrik nuklir Fukushima ke laut lepas adalah tindakan yang sangat egois dan tidak bertanggung jawab.
“Laut menopang umat manusia. Laut bukan selokan untuk limbah nuklir Jepang. Rencana Jepang tidak adil, tidak masuk akal dan tidak penting,’ kata Wang.
Menurut Wang, Jepang menempatkan kepentingan egoisnya di atas kesejahteraan jangka panjang seluruh umat manusia. Cina sangat prihatin dan menentang hal ini. Untuk itu, Beijing berniat mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi melindungi lingungan laut, memastikan keamanan pangan dan keamanan serta kesehatan masyarakat Cina yang tinggal di pesisir pantai.
Sebelumnya pada Selasa, 22 Agustus 2023, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan pembuangan air limbah pabrik nuklir Fukushima ke Samudera Pasifik akan dimulai pada 24 Agustus 2023 jika kondisi cuaca memungkinkan.
Dalam dua tahun terakhir, Tokyo Electric Power Company (TEPCO) mengupayakan persetujuan untuk membuang air limbah nuklir di pabrik nuklir Dai-Ichi Fukushima. Pabrik nuklir tersebut sudah rusak oleh guncangan gempa bumi dan tsunami pada 2011. Pabrik nuklir tersebut memproduksi 100 meter kubik radioaktif setiap harinya agar reaktor-reaktornya tidak meleleh dan saat ini, TEPCO sudah kehabisan tempat untuk menampung air limbah tersebut.
TEPCO berencana melepaskan total satu juta metrik ton air limbah atau sekitar 7.800 kubik meter dalam 17 hari ke depan. Tokyo berkeras, air limbah tersebut sudah diolah sehingga tidak membahayakan manusia dan kehidupan alam laut. Namun negara-negara tetangga Jepang tak percaya. International Atomic Energy Agency (IAEA) mendukung langkah Jepang ini dengan menyebut dampak pembuangan limbah ini pada lingkungan masih bisa diabaikan.
Sumber: rt.com
Pilihan Editor: Restoran Jepang di Hong Kong Bersiap Hadapi Larangan Makanan Laut dari Fukushima
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.