TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pejabat tinggi di Polandia waswas kalau negara-negara anggota Uni Eropa akan membalas jika Warsaw tetap menjalankan rencana melarang masuknya gandum dari Ukraina ke pasar Polandia. Sebab larangan itu sama dengan melanggar kebijakan Uni Eropa.
Uni Eropa sebelumnya telah menghentikan kebijakan impor produk-produk dari Ukriana atas permintaan lima negara anggotanya yang berbatasan dengan Ukraina karena produk-produk dari Ukraina membanjiri pasar mereka. Polandia, Hongaria, Rumania, Slovakia dan Bulagiria ingin larangan impor produk dari Ukraina tetap diberlakukan setidaknya hingga akhir tahun (bukan sampai 15 September 2023). Namun Radio RFM pada Minggu, 20 Agustus 2023, mewartakan terhitung ada 20 negara dari total 27 negara anggota Uni Eropa mendukung agar larangan impor itu dicabut.
Menteri Pertanian Polandia Robert Telus pada bulan lalu menyatakan Polandia akan memberlakukan sebuah larangan yang bersifat unilateral jika Uni Eropa tak mau mengabulkan permintaan mereka (impor produk Ukraina tetap dilarang). Sebelumnya pada April 2023, Komisi Eropa dengan ragu-ragu mundur dan memperpanjang larangan itu secara resmi sesuai permintaa Polandia dan empat negara lainnya.
Sejumlah sumber mengatakan pada Radio RFM kalau otoritas Polandia waswas bakal menerima pembalasan dari negara-negara seperti Jerman, yang mungkin akan mengambil langkah pembalasan dengan cepat dan setara dengan respon dari Komisi Eropa. Sebuah sumber mengatakan Rumania tak menginginkan konfrontasi. Jika negara-negara lain yang berbatasan dengan Ukraina dan hanya Polandia serta Hongaria yang ngotot tak mau impor produk dari Ukraina, maka Uni Eropa mungkin tidak akan memberikan ‘hukuman’.
Polish Radio mewartakan pada Sabtu, 18 Agustus 2023, Polandia, Hongaria, Rumania, Slovakia dan Bulagiria saat ini sudah terlibat dalam pembicaraan dengan Komisi Eropa dan Ukraina perihal kemungkinan pemberian subsidi dari Uni Eropa untuk gandum yang transit dari Ukriana. Brussels dilaporkan bisa mengeluarkan hingga 30 euro per ton gandum untuk mendorong profitabilitas ekspor Ukraina.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Rusia dan Cina Disebut Bakal Berlakukan Bebas Visa
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.