TEMPO.CO, Jakarta - Dewan lokal Arab di Israel, Senin, 21 Agustus 2023, mengadakan pemogokan sebagai protes atas pembekuan oleh menteri keuangan awal bulan ini atas ratusan juta shekel ke kota mereka, sebuah keputusan yang telah memicu tuduhan rasisme.
Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, anggota kunci dari pemerintah nasionalis-agama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menangguhkan setidaknya 200 juta shekel (US$ 52,75 juta) dana kota Arab, mengatakan bahwa ini bisa berakhir di tangan apa yang disebutnya "kriminal dan teroris". elemen".
Bahwa menteri keuangan menyebut orang Arab sebagai pencuri dan penjahat adalah "konyol" dan "salah", wali kota Arab Umm al-Fahm, Samir Mahameed, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel.
"Ini adalah uang untuk bertahan hidup, bukan kemewahan," kata Mahameed, menjelaskan bahwa dana tersebut dimaksudkan untuk membantu memerangi kejahatan yang melonjak. "Ini adalah perjuangan untuk hidup kita."
Terlepas dari janji Netanyahu pada 9 Agustus untuk mencairkan dana, Smotrich menggandakan keputusannya, bersumpah untuk tidak "terus menutup mata ketika ratusan juta dana pajak setiap orang masuk ke kelompok kriminal", dalam sebuah posting di X , sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pada Senin.
Langkah ultra-nasionalis Smotrich menuai tuduhan rasisme dari anggota parlemen Arab dan Yahudi, termasuk pemimpin oposisi Yair Lapid, serta para wali kota Arab.
Warga Arab, yang sebagian besar adalah keturunan Palestina yang tinggal di Israel setelah perang 1948 seputar pembentukannya, merupakan seperlima dari populasi Israel.
Mereka selama beberapa dekade menghadapi perbedaan dibandingkan dengan warga Yahudi, termasuk tingkat kemiskinan yang tinggi, kota-kota yang penuh sesak kekurangan infrastruktur dan sekolah-sekolah yang didanai dengan buruk, yang mereka katakan adalah hasil dari kebijakan pemerintah yang disengaja.
Menteri Dalam Negeri Israel Moshe Arbel mendesak Smotrich untuk mencairkan dana dan menyuarakan dukungan untuk pemogokan kota.
Para pemimpin Arab memprotes di luar kantor pemerintah pada Senin. Video yang beredar di media sosial menunjukkan polisi mendorong beberapa pengunjuk rasa, termasuk anggota parlemen Arab Ayman Odeh.
Para pengunjuk rasa meneriakkan "Polisi jahat!" setelah petugas menahan tangan seorang wanita yang terkapar di tanah, keningnya berlumuran darah.
Polisi Israel mengatakan petugas mencegah pengunjuk rasa yang mencoba masuk ke kementerian keuangan.
REUTERS
Pilihan Editor: Dua Tentara AS Ditangkap di Jerman, Tikam Remaja Sampai Mati