Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Utara: Tentara AS Travis King Kabur karena Tak Tahan Rasisme

Reporter

image-gnews
Foto Prajurit Angkatan Darat A.S. Travis King yang dilaporkan ditangkap setelah memasuki wilayah Korea Utara dari perbatasan Korea Selatan di Desa Panmunjon, Selasa, 18 Juli 2023. Prajurit yang seharusnya dipulangkan ke AS untuk menjalani hukuman indisipliner, tiba-tiba kabur dari bandara dan bergabung dengan  rombongan turis menuju kawasan wisata perbatasan. REUTERS
Foto Prajurit Angkatan Darat A.S. Travis King yang dilaporkan ditangkap setelah memasuki wilayah Korea Utara dari perbatasan Korea Selatan di Desa Panmunjon, Selasa, 18 Juli 2023. Prajurit yang seharusnya dipulangkan ke AS untuk menjalani hukuman indisipliner, tiba-tiba kabur dari bandara dan bergabung dengan rombongan turis menuju kawasan wisata perbatasan. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKorea Utara mengklaim bahwa tentara AS yang membelot, Travis King, karena ingin berlindung dari serangan tidak manusiawi dan diskriminasi rasial di Amerika dan dinas militer. Ini adalah pengakuan publik pertama Korea Utara atas Travis King yang menyeberang ke negara ini. 

Travis King, seorang prajurit di Angkatan Darat AS, menyeberang ke Korea Utara saat melakukan tur sipil di Area Keamanan Bersama yang dijaga ketat bersama dengan Korea Selatan. Pejabat AS mengatakan mereka yakin Travis King melintasi perbatasan dengan sengaja. Sejauh ini Amerika Serikat menolak untuk mengklasifikasikannya sebagai tawanan perang.

Penyelidik Korea Utara juga menyimpulkan bahwa Travis King menyeberang dengan sengaja dan ilegal. Menurut media pemerintah, KCNA, Travis King ingin tinggal di Korea Utara atau di negara selain AS.

"Selama penyelidikan, Travis King mengaku bahwa dia telah memutuskan untuk datang ke DPRK (Korea Utara) karena dia memendam perasaan tidak enak terhadap perlakuan tidak manusiawi dan diskriminasi rasial di dalam Angkatan Darat AS," menurut laporan KCNA. "Dia juga menyatakan kesediaannya untuk menjadi pengungsi di DPRK atau negara ketiga, dengan mengatakan bahwa kecewa dengan masyarakat Amerika yang tidak setara."

KCNA mengatakan Travis King dikendalikan oleh Tentara Rakyat Korea setelah menyeberang. Penyelidikan masih dilakukan.

Paman King, Myron Gates, mengatakan kepada ABC News awal Agustus bahwa keponakannya itu mengalami rasisme selama ditugaskan di dinas militer. Setelah dia menghabiskan waktu di penjara Korea Selatan, dia tidak terdengar seperti dirinya sendiri.

Para pejabat AS sejauh ini mengatakan bahwa Korea Utara belum memberikan tanggapan tentang Travis King. Pentagon mengatakan tidak dapat memverifikasi komentar King seperti yang dilaporkan oleh KCNA. Namun AS tetap berupaya memulangkan King dengan selamat. Gedung Putih juga belum berkomentar.

Seorang juru bicara Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC), yang mengawasi perbatasan tempat King menyeberang, mengatakan tidak pernyataan tambahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Travis King yang berusia 23 tahun itu merupakan entara aktif. Dia mungkin memenuhi syarat sebagai tawanan perang, mengingat Amerika Serikat dan Korea Utara secara teknis masih berperang. 

King bergabung dengan Angkatan Darat AS pada Januari 2021 ditempatkan di Korea Selatan. Namun ia dirundung masalah hukum.

Dia menghadapi dua tuduhan penyerangan di Korea Selatan, yang akhirnya mengaku bersalah atas satu contoh penyerangan dan penghancuran properti publik karena merusak mobil polisi. Dia bakal menghadapi lebih banyak tindakan disipliner ketika dia tiba kembali di Amerika Serikat.

King telah selesai menjalani penahanan militer dan telah diangkut oleh militer AS ke bandara untuk kembali ke unit asalnya di Amerika Serikat. Namun alih-alih kembali ke AS, dia kabur meninggalkan bandara, bergabung dengan tur ke daerah perbatasan. Dari sana, dia menyeberang ke Korea Utara.

REUTERS 

Pilihan Editor: Donald Trump Diperintahkan Serahkan Diri, Didakwa Lakukan Penipuan Pemilu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Truk Pengangkut Bahan Beracun Terguling di Illinois AS, 5 Orang Tewas dan 5 Lainnya Kritis

21 jam lalu

Suasana kendaraan dalam badai debu, yang memangkas jarak pandang mendekati nol dan memicu serangkaian tabrakan berantai yang melibatkan puluhan kendaraan, di jalan raya di Springfield, Illinois, AS. 1 Mei 2023 dalam gambar ini diperoleh dari media sosial. Thomas DeVore melalui TMX/melalui REUTERS
Truk Pengangkut Bahan Beracun Terguling di Illinois AS, 5 Orang Tewas dan 5 Lainnya Kritis

Sebuah truk yang membawa zat beracun terbalik di Illinois, Amerika Serikat menyebabkan sedikitnya lima orang tewas dan lima lainnya kritis


DPR AS Loloskan RUU Bipartisan untuk Hindari Shutdown, Menanti Pengesahan Senat dan Biden

1 hari lalu

Ketua DPR AS Kevin McCarthy (R-CA) berbicara kepada wartawan di Capitol AS setelah Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan pemerintah sementara untuk mencegah Shutdown pemerintah segera, di Capitol Hill di Washington, AS 30 September 2023. REUTERS/ Ken  Cedeno
DPR AS Loloskan RUU Bipartisan untuk Hindari Shutdown, Menanti Pengesahan Senat dan Biden

DPR AS mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan sementara pada Sabtu yang berhasil menghindarkan Amerika Serikat dari shutdown


Cina Murka, Tuduh Amerika Serikat Kerajaan Kebohongan

1 hari lalu

Ilustrasi Bendera Cina dan Bendera Amerika Serikat. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Cina Murka, Tuduh Amerika Serikat Kerajaan Kebohongan

Amerika Serikat disebut Cina sebagai kerajaan kebohongan karena menuduh Beijing memanipulasi informasi.


Amerika Serikat di Ambang Shutdown, Layanan Pemerintah Bakal Lumpuh

1 hari lalu

Ribuan bendera AS terlihat di halaman National Mall menjelang upacara pelantikan Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat ke-46 di Washington DC, Senin, 18 Januari 2021. REUTER/Carlos Barria
Amerika Serikat di Ambang Shutdown, Layanan Pemerintah Bakal Lumpuh

Penutupan pemerintahan atau government shutdown tengah mengancam Amerika Serikat. Sejumlah layanan bakal lumpuh.


AS Kutuk Vonis Hukuman Seumur Hidup pada Akademisi Muslim Uighur Rahile Dawut

1 hari lalu

Akademisi Uighur, Rahile Dawut. (Dok.Lisa Ross)
AS Kutuk Vonis Hukuman Seumur Hidup pada Akademisi Muslim Uighur Rahile Dawut

Amerika Serikat mengutuk hukuman seumur hidup yang dijatuhkan pengadilan di Cina kepada akademisi Muslim Uighur terkenal Rahile Dawut.


Biden: Penutupan Pemerintah Bisa Berdampak Besar pada Angkatan Bersenjata

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy di Gedung Putih, 22 Mei 2023. REUTERS/Leah Millis
Biden: Penutupan Pemerintah Bisa Berdampak Besar pada Angkatan Bersenjata

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memperingatkan bahwa penutupan pemerintahan bisa berdampak besar pada angkatan bersenjata.


DPR Tolak RUU Pendanaan Sementara, Pemerintah AS Tutup Besok

1 hari lalu

Ketua DPR Kevin McCarthy berbicara kepada wartawan saat konferensi pers tentang penutupan pemerintah AS di Capitol di Washington, 29 September 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
DPR Tolak RUU Pendanaan Sementara, Pemerintah AS Tutup Besok

Anggota Republik garis keras di DPR menolak RUU pendanaan sementara, akibatnya lembaga Pemerintah AS ditutup mulai besok karena tidak ada anggaran.


Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

2 hari lalu

Seorang anak Palestina duduk diatas tembok bergambarkan gajah di kamp pengungsian Shati, kota Gaza, 19 Desember 2015. Shati menjadi simbol abu-abu kemiskinan yang duhini oleh 87.000 penduduk. AP/Hatem Moussa
Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.


Liverpool Jual Saham Minoritas ke Investor Olahraga Berbasis di New York

2 hari lalu

Logo Liverpool
Liverpool Jual Saham Minoritas ke Investor Olahraga Berbasis di New York

Pemilik Liverpool menyatakan investasi itu terutama akan digunakan untuk membayar utang akibat pandemi Covid-19.


Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

2 hari lalu

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyapa Presiden AS Joe Biden setibanya di Istana Al Salman, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka