TEMPO.CO, Jakarta - Ayah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, ekonom terkenal Yoon Ki Jung, meninggal pada usia 92 pada hari Selasa, kata kantor kepresidenan.
Almarhum Yoon, mantan profesor emeritus di Universitas Yonsei, telah dirawat di rumah sakit karena penyakit yang tidak ditentukan dan meninggal tak lama setelah presiden menyampaikan pidato yang menandai peringatan pembebasan Korea dari penjajahan Jepang tahun 1910-1945.
"Presiden pergi ke rumah sakit setelah upacara Hari Pembebasan pagi ini, dan berada di sisi ayahnya ketika dia meninggal," kata kantor Yoon dalam sebuah pernyataan.
Yoon dijadwalkan berangkat pada Kamis untuk menghadiri KTT trilateral mandiri pertama dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Camp David di Maryland, tempat mereka akan meluncurkan serangkaian inisiatif bersama di bidang teknologi, pendidikan, dan pertahanan, senior AS. kata pejabat.
Kantor Yoon mengatakan dia telah memutuskan untuk mengadakan pemakaman pribadi dengan hanya anggota keluarga sehingga "tidak ada kekosongan dalam urusan negara," tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Seorang pejabat di kantornya mengatakan tidak ada perubahan perjalanan Yoon untuk KTT yang direncanakan.
Di Korea Selatan, anak laki-laki tertua memainkan peran utama dalam pemakaman keluarga, yang biasanya berlangsung selama tiga hari, tetapi bisa lebih lama dalam beberapa kasus. Yoon memiliki seorang adik perempuan.
Seorang ekonom terkemuka, mendiang Yoon mendapatkan ketenaran untuk penelitiannya tentang ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan dengan menggunakan metode statistik.
REUTERS
Pilihan Editor: Amerika Serikat Disebut Akan Ringankan Dakwaan Julian Assange
