Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki pada Minggu, 13 Agustus 2023, mengutarakan rencana menggelar referendum pada Oktober 2023 untuk melihat apakah warga Polanda cukup mendukung atas gelombang masuknya imigran ilegal. Rencana itu diutarakan sebagai bagian dari proposal untuk merelokasi migran yang disorongkan Uni Eropa.
“Apakah Anda mendukung menerima masuknya ribuan imigran ilegal dari Timur Tengah dan Afrika di bawah mekanisme relokasi yang diberlakukan oleh birokrasi Uni Eropa ?,” kata Morawiecki, Minggu, 13 Agustus 2023, yang disampaikan lewat media sosialnya dan memperlihatkan pula potongan video mobil terbakar serta bentuk lain kekerasan di Eropa barat.
Ketua Partai Hukum dan Keadilan Polandia Jaroslaw Kaczynski juga ikut menambahkan ucapan Perdana Menteri Morawiecki dengan mengatakan apakah warga menginginkan (kekerasan ini) terjadi juga di Polandia. Apakah Anda ingin menjadi penguasa di negeri sendiri?
Rencananya, referendum ini akan diselenggarakan pada Oktober 2023 bersama dengan pemilu anggota parlemen. Proposal untuk merelokasi migran yang disorongkan Uni Eropa telah ditolak oleh Menteri Dalam Negeri anggota Uni Eropa, di mana mereka menolak berbagi tanggung jawab untuk menyediakan perumahan pada imigran yang masuk ke Eropa tanpa dokumen yang memadai. Polandia dan Hongaria di antara negara yang keberatan dengan proposal Uni Eropa tersebut.
Sistem suaka di Eropa saat ini telah menjadi subjek pengawasan setelah lebih dari satu juga orang masuk ke Eropa dan membuat proses suaka kewalahan serta pengaturan pemberian tempat tinggal di banyak negara seperti Italia dan Yunani. Situasi ini telah memantik sebuah krisis politik.
Otoritas Polandia telah menerima sekitar satu juga pengungsi asal Ukraina, yang melarikan diri dari tanah kelahiran mereka karena invasi militer Rusia ke negara itu. Kubu oposisi di Polandia menentang kehadiran mereka karena waswas imigran yang berlebihan bisa menjadi ancaman terhadap identitas budaya.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Presiden Brasil Serukan anti-Perang ke Joe Biden
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.