TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Luar Negeri menunggu pengumuman resmi soal rencana tidak hadirnya Presiden Amerika Serikat Joe Biden ke konferensi tingkat tinggi atau KTT ASEAN yang akan berlangsung di Jakarta pada bulan depan.
Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah saat dihubungi pada Kamis, 10 Agustus 2023, enggan mengomentari soal potensi absennya Biden. Tetapi, ia menekankan kerja sama ASEAN dengan negara mitra, termasuk dengan Amerika Serikat bukan saja penting bagi blok.
“Namun (ini) juga penting bagi negara mitra,” kata Faizasyah.
Reuters mengutip berbagai sumber melaporkan Biden kemungkinan tidak akan menghadiri KTT ASEAN di Jakarta pada 5-7 September. Ketidakhadiran ini akan menimbulkan pertanyaan tentang komitmen AS terhadap kawasan vital dalam upayanya melawan pengaruh Cina yang meluas.
Salah satu sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengatakan Biden tidak akan pergi ke Indonesia, tuan rumah KTT ASEAN tahun ini.
Sumber lain mengutip duta besar berbasis di Washington dari anggota ASEAN yang mengatakan bahwa Indonesia telah diberitahu pada Senin bahwa Biden tidak akan hadir di KTT. Sumber lain mengutip pejabat Gedung Putih yang mengatakan bahwa kehadiran Biden tidak memungkinkan.
Saat ditanya apakah benar bahwa Biden tidak akan pergi ke Indonesia, seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada Reuters pada Selasa bahwa belum ada keputusan final. "Kami masih mengusahakannya ... kami mungkin akan segera mengatakan lebih banyak tentang itu."
Juru bicara Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar. Sumber mengatakan jadwal Biden untuk Asia belum resmi sampai diumumkan dan bisa berubah.
Presiden Joko Widodo pada Selasa, 8 Agustus 2023 mengatakan undangan kepada Joe Biden untuk menghadiri KTT ASEAN pada September masih berproses.
"Semuanya sudah direncanakan, sudah disiapkan, dan kita harapkan nanti pada saat KTT ASEAN semuanya sudah 100 persen siap pada September," ujarnya di Sekretariat ASEAN, Jakarta.
Seorang diplomat senior ASEAN yang dikutip Reuters menyebut Indonesia telah menjadwalkan KTT ASEAN, yang biasanya diadakan pada November, menjadi September, khusus untuk memungkinkan Biden hadir dan kemudian melanjutkan ke G20.
Biden akan menghadiri KTT G20 pada 9-10 September di India. Pada Selasa, 8 Agustus 2023, presiden AS mengatakan bahwa ia berencana untuk mengunjungi mitra penting Asia Tenggara, Vietnam "segera" untuk meningkatkan hubungan.
Sumber itu mengatakan Biden diperkirakan akan mengirim Wakil Presiden Kamala Harris menggantikannya. Harris, wakil presiden Asia-Amerika pertama, telah melakukan diplomasi di wilayah tersebut sebelumnya.
Biden menyebabkan kekecewaan di kawasan itu ketika dia membatalkan kunjungan pertama presiden AS yang menjabat ke Papua Nugini pada Mei dan rencana kunjungan berikutnya ke Australia karena dia bekerja untuk mencapai kesepakatan dengan anggota parlemen untuk menyelesaikan utang AS.
Dalam pidatonya pada acara terkait ASEAN di Washington pada Selasa malam, wakil penasihat keamanan nasional Biden, Jonathan Finer, memuji hubungan AS-ASEAN dan mengatakan bahwa "sentralitas ASEAN" merupakan inti dari strategi pemerintah untuk kawasan Indo-Pasifik.
Anggota ASEAN tidak senang ketika pendahulu Biden dari Partai Republik, Donald Trump, melewatkan KTT regional selama tiga tahun berturut-turut, sesuatu yang menurut para ahli kebijakan berperan dalam perluasan pengaruh Cina di kawasan tersebut.
Pendahulu Trump, Barack Obama, menghadiri setiap KTT AS-ASEAN dan Asia Timur dari tahun 2011, selain tahun 2013, ketika dia membatalkan karena penutupan pemerintah (shutdown) di dalam negeri.
Pilihan Editor: Biden Tak Hadiri KTT ASEAN di Jakarta Bulan Depan, Kenapa?
DANIEL A. FAJRI | REUTERS