TEMPO.CO, Jakarta - Militer Angkatan Udara Amerika Serikat menemukan karsinogen, zat pemicu kanker di sekitar lokasi peluncuran rudal nuklir, Montana. Sejumlah sampel di tempat peluncuran rudal di seluruh negeri masih diperiksa.
"Ini yang pertama dari serangkaian pengambilan sampel yang luas dari pangkalan rudal balistik antarbenua aktif AS untuk menangani kekhawatiran kanker," kata Komando Serangan Global Angkatan Udara AS seperti dilansir Al Jazeera pada Selasa.
Dua fasilitas peluncuran di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom di Montana menunjukkan tingkat poliklorin bifenil (PCB) yang lebih tinggi dari ambang batas yang direkomendasikan oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) AS.
PCB adalah zat berminyak atau berlilin yang telah diidentifikasi oleh EPA sebagai zat yang mungkin menyebabkan kanker.
Militer AS sudah memulai proses pembersihan fasilitas yang terkena dampak itu dan mengurangi paparan berbahaya kepada prajurit yang berdinas di sana.
Setidaknya sembilan personel yang bertugas di lokasi peluncuran rudal saat ini atau mantan personel rudal di Malmstrom didiagnosis dengan limfoma non-Hodgkin, sejenis kanker darah yang langka pada Januari 2023.
Limfoma non-Hodgkin adalah kanker darah yang menggunakan sistem getah bening tubuh yang melawan infeksi untuk menyebar.
Namun, mungkin ada ratusan lebih kanker dari semua jenis, berdasarkan data baru dari kelompok mantan petugas peluncuran rudal dan anggota keluarga mereka yang masih hidup.
Sekitar 268 prajurit yang bertugas di kawasan rudal nuklir, atau anggota keluarga mereka melaporkan diri mereka terkena kanker, penyakit darah, atau penyakit lain selama beberapa dekade terakhir.
Penelitian Angkatan Udara tak hanya pada pangkalan Malmstrom, tetapi juga Pangkalan Angkatan Udara FE Warren di Wyoming dan Pangkalan Angkatan Udara Minot di Dakota Utara. Ketiga pangkalan ini mengoperasikan 450 silo yang menampung gudang senjata nuklir berbasis darat yang dibawa oleh rudal balistik antarbenua Minuteman III.
Malmstrom adalah salah satu lokasi militer yang sensitif di mana balon mata-mata Cina diduga berkeliaran saat transit di Amerika Serikat awal bulan ini.
Pilihan Editor: Ini Bahaya Radiasi Nuklir bagi Manusia Jika Perang Nuklir Dunia Terjadi
AL JAZEERA