TEMPO.CO, Jakarta – Vanuatu telah jatuh ke dalam krisis politik. Perdana menterinya akan menghadapi mosi tidak percaya di parlemen minggu depan. Negara ini berada di pusat persaingan strategis antara Cina dan negara-negara Barat di Kepulauan Pasifik
Pemimpin oposisi Bob Loughman mengajukan pemberitahuan mosi tidak percaya dengan parlemen pada Kamis malam, 3 Agustus 2023, dengan tanda tangan 29 anggota parlemen, cukup untuk memenangkan pemilihan umum. Mantan perdana menteri itu menarik Vanuatu lebih dekat ke Cina sampai pemerintahnya kalah dalam pemilihan nasional pada 2022.
Perdana Menteri Alatoi Kalsakau, yang memimpin pemerintahan koalisi, memberikan tanggapan soal mosi tidak percaya itu dalam komentar yang disiarkan oleh stasiun televisi Vanuatu VBTC pada Jumat, 4 Agustus 2023. Ia mengaku masih tetap percaya diri.
Kalsakau, yang menghadapi reaksi keras dari beberapa politisi setelah menandatangani pakta pertahanan dengan Australia, mengatakan negosiasi politik tujuh hari berikutnya adalah "hari-hari kritis".
Seorang pejabat parlemen mengatakan parlemen akan bersidang kembali Kamis depan untuk mosi tidak percaya. Jika mosi berhasil, perdana menteri baru akan dilantik melalui pemungutan suara anggota parlemen.
Kantor Kalsakau dan Loughman belum memberikan pernyataan mengenai ini. Alasan mosi tidak percaya tidak jelas.
Seminggu yang lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan kunjungan ke Vanuatu. Lawatan itu adalah yang pertama bagi seorang pemimpin Prancis sejak pemimpin perang Charles de Gaulle.
Macron memberikan peringatan pidato tentang "imperialisme baru" di Pasifik, dalam komentar yang mengacu pada Cina.
Cina telah menjadi pemberi pinjaman infrastruktur utama ke Vanuatu. Beijing menyumbangkan gedung parlemen, stadion, dan kantor perdana menteri. Kreditur terbesar Vanuatu adalah bank EXIM Cina, terhitung sepertiga dari utangnya, menurut Dana Moneter Internasional (IMF).
Vanuatu, bekas wilayah Prancis dan Inggris, memperoleh kemerdekaan pada 1980.
Amerika Serikat dan sekutunya berusaha untuk mencegah negara-negara Kepulauan Pasifik menjalin hubungan keamanan dengan Beijing. Kekhawatiran meningkat di tengah ketegangan terkait Taiwan, dan setelah Cina menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon.
Washington ingin membuka kedutaan di Vanuatu sebagai bagian dari keterlibatannya kembali dengan wilayah tersebut, namun Penjaga Pantai AS telah diblokir untuk memasuki pelabuhan tahun ini karena patroli penangkapan ikan ilegal.
REUTERS
Pilihan Editor: Ukraina Serang Pangkalan Angkatan Laut Rusia dekat Novorossiysk