TEMPO.CO, Jakarta - Inggris menjatuhkan sanksi kepada hakim dan jaksa Rusia atas peran mereka dalam "hukuman bermotivasi politik" terhadap politisi oposisi Rusia Vladimir Kara-Murza London juga menyerukan pembebasan aktivis berkewarganegaraan ganda Inggris - Rusia itu.
Kara-Murza kalah banding atas hukuman penjara 25 tahunnya pada hari Senin, 31 Juli 2023, demikian dilaporkan kantor berita negara RIA. Pria berusia 41 tahun itu dipenjara pada bulan April dengan tuduhan pengkhianatan dan pelanggaran lainnya.
"Ini tidak berdasar," kata Perdana Menteri Rishi Sunak di X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. "Menolak banding @vkaramurza tidak bisa dibenarkan. Dia harus segera dibebaskan."
Inggris mengatakan telah membekukan aset dan larangan perjalanan pada Hakim Pengadilan Kota Moskow Vitaly Belitsky dan Ekaterina Mikhailovna Dorokhina.
Kara-Murza adalah salah satu dari sejumlah kecil tokoh oposisi terkemuka yang tetap tinggal di Rusia dan terus berbicara menentang Presiden Vladimir Putin setelah Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari 2022.
Pemerintah Inggris, yang sebelumnya memberikan sanksi kepada beberapa orang lain terkait dengan kasusnya, mengatakan pihaknya juga memberikan sanksi kepada Hakim Pengadilan Distrik Basmanny Natalia Nikolaevna Dudar, yang memperpanjang penahanan pra-sidang Kara-Murza.
"Kara-Murza, berkewarganegaraan ganda Inggris, dianiaya oleh rezim Rusia karena sikap anti-perangnya," kata Kantor Luar Negeri, Persemakmuran & Pembangunan Inggris dalam sebuah pernyataan.
Orang lain yang menjadi sasaran sanksi termasuk dua jaksa dan seorang "saksi ahli" yang menurut Inggris telah memberikan keterangan palsu atas penahanan Kara-Murza.
Kara-Murza ditangkap dua bulan setelah perang di Ukraina dimulai, dituduh menyebarkan informasi palsu tentang angkatan bersenjata dan dinyatakan sebagai "agen asing". Penahanannya terjadi beberapa jam setelah CNN menyiarkan wawancara dengannya di mana dia mengatakan Rusia dijalankan oleh "rezim pembunuh".
Kara-Murza kemudian didakwa dengan pengkhianatan atas pidato yang dia buat tentang perang, termasuk pidato di Dewan Perwakilan Arizona pada Maret 2022 di mana dia mengatakan Putin membom rumah, rumah sakit, dan sekolah Ukraina.
REUTERS
Pilihan Editor Pembakaran Al Quran di Swedia, Pendemo: Saya Akan Bakar Berkali-kali Sampai Dilarang