TEMPO.CO, Jakarta - Di pinggiran barat Beijing, mobil tersapu pada Senin, 31 Juli 2023, saat hujan tanpa henti sejak akhir pekan mengubah jalan menjadi sungai. Sedikitnya dua orang tewas dan ratusan orang terjebak meskipun puluhan ribu orang telah dievakuasi semalaman dari rumah mereka. Ratusan jalan telah terendam banjir di ibu kota China, dengan video yang diposting oleh media pemerintah menunjukkan kendaraan setengah terendam di distrik Mentougou terseret arus deras saat sisa-sisa Topan Doksuri menumpahkan rekor curah hujan di kota berpenduduk hampir 22 juta itu.
Dua mayat ditemukan di sungai selama patroli darurat di Mentougou saat tim penyelamat menarik ratusan orang ke tempat aman di bagian lain kota.
Selain Beijing, hujan ekstrem terus membasahi kota tetangga Tianjin serta provinsi Hebei di wilayah yang hampir seukuran Inggris setelah Doksuri, yang diturunkan menjadi depresi tropis pada akhir pekan.
Tiga dari lima sungai yang membentuk cekungan sungai Hai naik ke tingkat yang berbahaya pada hari Senin. Beberapa rumah hanyut ke sungai Yongding, dan hampir 55.000 orang dievakuasi dari rumah mereka di kota Baoding, lapor media pemerintah. Doksuri adalah salah satu badai terkuat yang melanda China dalam beberapa tahun dan menyebabkan banjir yang meluas selama akhir pekan di provinsi selatan Fujian, membuat ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka. Curah hujan rata-rata di Beijing mencapai 176,9mm antara Sabtu malam dan Senin sore, dengan curah hujan maksimum yang tercatat di stasiun cuaca di Mentougou mencapai 580,9 mm, menurut media pemerintah.
Observatorium Beijing tetap waspada merah - peringatan tertinggi - untuk hujan deras, sementara Stasiun Hidrologi Beijing meningkatkan peringatan banjirnya dengan lebih banyak hujan dan perkiraan banjir sungai. Curah hujan yang tiada henti selama akhir pekan hingga Senin pagi telah memecahkan rekor curah hujan harian di 14 stasiun cuaca di provinsi Beijing, Hebei, Shanxi, dan Shandong.