TEMPO.CO, Jakarta – Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengumumkan bantuan keamanan tambahan senilai US$400 juta untuk Ukraina pada Selasa, 25 Juli 2023, di tengah rencana serangan balasan Kyiv. Paket itu termasuk rudal pertahanan udara, kendaraan lapis baja, dan drone kecil.
Paket bantuan baru, yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters, akan mencakup untuk pertama kalinya drone pengintai Black Hornet buatan AS. Perangkat itu dibuat oleh Teledyne FLIR Defense, bagian dari Teledyne Technologies (TDY.N).
Perusahaan itu menyebut Hornet buatan Norwegia digunakan di Ukraina melalui sumbangan dari pemerintah Inggris dan Norwegia. FLIR Unmanned Aerial Systems mendapatkan kontrak senilai US$93 juta pada April untuk menyediakan drone pengintai kecil kepada Angkatan Darat AS.
Selain itu, paket bantuan senjata termasuk amunisi untuk sistem pertahanan udara Patriot dan National Advanced Surface-to-Air Missile Systems (NASMS), hingga sistem anti-pesawat Stinger. Pengiriman itu juga termasuk amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), Pengangkut Personil Lapis Baja Stryker dan berbagai rudal dan roket lainnya.
Bantuan tersebut didanai menggunakan Presidential Drawdown Authority, atau PDA, yang memberi wewenang kepada presiden untuk segera mentransfer artikel dan layanan dari saham AS tanpa persetujuan kongres selama keadaan darurat. Bahan tersebut akan berasal dari persediaan berlebih AS.
Ini adalah paket bantuan keamanan ke-43 yang disetujui oleh Amerika Serikat untuk Ukraina. Lebih dari US$43 miliar bantuan militer AS telah diberikan sejak invasi Rusia pada 2022.
Mengomentari pengumuman bantuan, Sekretaris Negara Antony Blinken mencatat serangan Rusia di pelabuhan Ukraina dan infrastruktur Ukraina sejak menarik diri dari Black Sea Grain Initiative minggu lalu.
“Rusia dapat mengakhiri perang ini kapan saja dengan menarik pasukannya dari Ukraina dan menghentikan serangan brutalnya terhadap kota-kota dan rakyat Ukraina. Sampai itu terjadi, Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami akan bersatu dengan Ukraina, selama dibutuhkan,” kata Blinken dalam sebuah pernyataan.
Kesepakatan biji-bijian Laut Hitam ditengahi oleh PBB dan Turki setahun yang lalu untuk memerangi krisis pangan global yang diperparah oleh invasi Rusia. Ukraina dan Rusia sama-sama pengekspor biji-bijian terkemuka.
Rusia mengecam paket AS yang baru. "Tindakan Washington ... berada di luar moralitas dan akal sehat," kata duta besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov dalam sebuah posting di aplikasi pesan Telegram kedutaan.
Inggris mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya memiliki informasi yang mengindikasikan militer Rusia mungkin mulai menargetkan pengiriman sipil di Laut Hitam. Sedangkan Uni Eropa berjanji untuk membantu Ukraina mengekspor hampir semua hasil pertaniannya melalui kereta api dan jalan raya.
REUTERS
Pilihan Editor: Tiga Orang Tewas dalam Kebakaran Hutan Yunani, termasuk Pilot Pemadam Kebakaran