TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Pendidikan AS sedang menyelidiki apakah Harvard melakukan diskriminasi ras dengan mendukung pelamar yang memiliki hubungan dengan donor dan alumni dalam proses penerimaannya, menurut surat dari agensi tersebut.
Kantor Departemen untuk Hak Sipil membuka penyelidikan menyusul keluhan yang diajukan awal bulan ini oleh tiga kelompok hak sipil, yang berpendapat bahwa preferensi Harvard untuk pelamar sarjana "warisan" sangat menguntungkan siswa kulit putih, yang melanggar undang-undang hak sipil federal.
Banyak perguruan tinggi dan universitas menggunakan kebijakan penerimaan warisan, tetapi mereka telah menarik pengawasan baru sejak Juni, ketika Mahkamah Agung membatalkan kebijakan sadar ras yang diadopsi oleh Harvard College dan University of North Carolina untuk memastikan lebih banyak siswa non-kulit putih diterima.
Pelamar dengan ikatan warisan atau donor ke Harvard College, sekolah sarjana Universitas Harvard, hampir 70% berkulit putih, dan enam hingga tujuh kali lebih mungkin untuk diterima daripada pelamar reguler, menurut pengaduan tersebut.
Statistik tersebut dihitung dari data penerimaan mahasiswa baru Harvard yang dipublikasikan sebagai akibat dari kasus yang diputuskan oleh Mahkamah Agung pada Juni. Departemen Pendidikan diharapkan mengumpulkan lebih banyak data terkini dalam proses penyelidikannya.
Seorang juru bicara Harvard mengatakan sekolah Ivy League yang berbasis di Cambridge, Massachusetts itu sedang meninjau aspek kebijakan penerimaannya untuk memastikannya dapat terus menerima badan siswa yang beragam mengikuti keputusan Mahkamah Agung.
"Harvard tetap berdedikasi untuk ... menggandakan upaya kami mendorong siswa dari berbagai latar belakang untuk mendaftar," kata juru bicara Harvard, Nicole Rura, dalam sebuah pernyataan.
Departemen Pendidikan melalui seorang juru bicara menegaskan telah melakukan penyelidikan terbuka berdasarkan Judul VI Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964, yang melarang diskriminasi ras untuk program yang menerima dana federal. Agensi tidak memiliki komentar lebih lanjut.