Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bekas Presiden Panama Ricardo Martinelli Divonis 10 Tahun Penjara, Kasus Pencucian Uang

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Mantan Presiden Panama, Ricardo Martinelli. REUTERS
Mantan Presiden Panama, Ricardo Martinelli. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Panama memvonis mantan Presiden Ricardo Martinelli lebih dari 10 tahun penjara atas tindak pencucian uang. Keterlibatanya di kasus hukum mengancam pencalonannya tahun depan.

Martinelli didakwa terlibat dalam skandal korupsi yang dikenal sebagai "Bisnis Baru". Dana publik ditengarai telah digunakan untuk membeli konglomerasi media dan memberikan saham mayoritas kepada mantan presiden tersebut.

"Kita semua tahu mereka ingin menghukum saya karena kepentingan politik," kata Martinelli dalam sebuah video, Selasa, 18 Juli 2023. "Saya tidak memiliki ikatan dengan dana terlarang."

Jaksa Agung dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, menyebut empat orang lainnya juga dijatuhi hukuman pada Selasa, karena keterlibatan mereka dalam skema tersebut. Martinelli diperintahkan untuk membayar denda sebesar US$19,2 juta, selain menjalani hukuman 128 bulan penjara.

Pengacara Martinelli, Carlos Carrillo, dalam konferensi pers mengatakan, mantan presiden akan mengajukan banding atas hukuman tersebut dan menempuh semua jalur hukum yang tersedia.

"Pencalonan Ricardo Martinelli Berrocal solid," kata Carrillo. Menurutnya Martinelli masih memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai presiden karena ada waktu untuk menantang hukuman tersebut.

Martinelli juga menghadapi dakwaan pencucian uang atas dugaan keterlibatannya dalam kasus Odebrecht, skandal penyuapan besar-besaran yang melibatkan pejabat publik di seluruh Amerika Latin.

Dua putranya kembali ke Panama awal tahun ini setelah menghadapi hukuman penjara di Guatemala dan Amerika Serikat karena pencucian uang dalam kasus yang terkait dengan Odebrecht.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah survei yang diterbitkan pada Mei oleh perusahaan jajak pendapat Kampanye & Pemilihan Meksiko menempatkan Martinelli sebagai calon terdepan dalam pemilihan mendatang, diikuti oleh mantan Presiden Martin Torrijos.

Martinelli menjadi kandidat resmi pertama untuk pemilihan presiden Panama 2024 bulan lalu setelah dia dipilih oleh partai Realizando Metas, kelompok yang dia dirikan dua tahun lalu.

Amerika Serikat melarang Martinelli memasuki negara itu pada Januari. Washington menilai dia menerima suap sebagai imbalan atas pemberian kontrak pemerintah yang tidak semestinya selama pemerintahannya 2009-2014.

REUTERS

Pilihan Editor Rusia Serang Pelabuhan Ukraina, Sehari setelah Kesepakatan Ekspor Laut Hitam Berakhir



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pada Periode Kedua, Jokowi Tak Pernah Undang Pimpinan KPK Berdiskusi soal Penanganan Korupsi

2 jam lalu

Presiden Jokowi memimpin sidang kabinet terakhir di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara atau IKN, Jumat, 13 September 2024. Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden
Pada Periode Kedua, Jokowi Tak Pernah Undang Pimpinan KPK Berdiskusi soal Penanganan Korupsi

Pimpinan KPK menyatakan pada periode kedua, Presiden Jokowi tak pernah mengundang mereka untuk berdiskusi penanganan korupsi di RI.


Amerika Serikat Terang-terangan Jual Senjata ke Israel Senilai Rp 2,5 Triliun, Bagaimana Faktanya

6 jam lalu

Amerika Serikat Terang-terangan Jual Senjata ke Israel Senilai Rp 2,5 Triliun, Bagaimana Faktanya

Belum lama ini, Pemerintahan Joe Biden disebut akan jual peralatan militer ke Israel senilai Rp 2,5 triliun, bagaimana fakta aksi Amerika Serikat ini?


PwC Pecat 1.800 Karyawan, PHK Besar Pertama Sejak 2009

23 jam lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
PwC Pecat 1.800 Karyawan, PHK Besar Pertama Sejak 2009

PHK massal terjadi di PwC. Lembaga akuntansi internasional ini memecat 1.800 orang karyawannya di Amerika Serikat.


Donald Trump Tak Mau Ada Debat Capres Kedua

1 hari lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Donald Trump Tak Mau Ada Debat Capres Kedua

Dalam debat capres antara Trump dan Harris pada awal pekan ini, beberapa survei memperlihatkan Harris unggul dibanding Donald Trump.


Selandia Baru Buka Kemungkinan Penyelidikan Peran Mereka dalam Perang Israel di Gaza

1 hari lalu

Brendan Horsley. igis.govt.nz
Selandia Baru Buka Kemungkinan Penyelidikan Peran Mereka dalam Perang Israel di Gaza

Para pengacara mengatakan partisipasi Selandia Baru dalam kelompok intelijen Five Eyes mungkin telah memberikan data intelijen ke badan-badan Israel


Berawal dari Keluhan An Se-young, Ini 5 Fakta Investigasi Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan

1 hari lalu

Peraih medali emas An Se Young dari Korea Selatan berpose dengan medalinya selama upacara penyerahan medali Bulu tangkis Tungga Putri Olimpiade Paris 2024 di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Prancis, Senin, 5 Agustus 2024. REUTERS/Ann Wang
Berawal dari Keluhan An Se-young, Ini 5 Fakta Investigasi Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan

Investigasi terhadap Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan dilakukan setelah atlet tunggal putri An Se-young menyampaikan keluhannya.


Turki Gelar Penyelidikan Pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi oleh Israel di Tepi Barat

1 hari lalu

Aysenur Ezgi Eygi di Seattle, Washington, 8 Juni  2024. International Solidarity Movement/Handout via REUTERS
Turki Gelar Penyelidikan Pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi oleh Israel di Tepi Barat

Turki telah memulai penyelidikan atas pembunuhan aktivis Turki-Amerika Aysenur Ezgi Eygi oleh tentara Israel di Tepi Barat.


Jenazah Aysenur Ezgi Eygi yang Dibunuh Israel di Tepi Barat akan Tiba di Turki pada Jumat

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyesalkan penembakan terhadap aktivis HAM Amerika Aysenur Ezgi Eygi.
Jenazah Aysenur Ezgi Eygi yang Dibunuh Israel di Tepi Barat akan Tiba di Turki pada Jumat

Kemlu Turki melakukan segala upaya untuk memastikan pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi tidak dibiarkan begitu saja


Kamala Harris: Dianggap Unggul Debat hingga Dukungan Taylor Swift

1 hari lalu

Wakil Presiden AS Kamala Harris menghadiri acara di Gedung Putih di Washington, AS, 3 Juni 2021. Ia menjadi wanita keturunan Asia dan kulit hitam pertama yang menjadi kandidat calon presiden dari Partai Demokrat. REUTERS/Evelyn Hockstein
Kamala Harris: Dianggap Unggul Debat hingga Dukungan Taylor Swift

Calon Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dan Donald Trump telah berhadapan langsung dalam debat Pemilihan Presiden


Sidang Lanjutan Perkara Korupsi Timah Harvey Moeis, Jaksa Hadirkan 12 Saksi

1 hari lalu

Terdakwa kasus dugaan korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah Harvey Moeis menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 9 September 2024. Dalam sidang tersebut, salah satu saksi yaitu Manajer Keuangan PT Refined Bangka Tin (RBT), Ayu Lestari Yusman, mengaku pernah memproses pembayaran ke rekening terdakwa korupsi timah, Harvey Moeis, atas perintah Direktur Utama PT Refined Bangka Tin Suparta, yang juga merupakan terdakwa dalam kasus serupa. TEMPO/Imam Sukamto
Sidang Lanjutan Perkara Korupsi Timah Harvey Moeis, Jaksa Hadirkan 12 Saksi

Harvey Moeis didakwa melakukan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah.