TEMPO.CO, Jakarta - Militan Jihad Islam mengatakan pasukan keamanan Palestina menahan lima anggota mereka lagi di Jenin dalam semalam, menggarisbawahi keretakan antarkelompok di Tepi Barat dua minggu sejak Israel melancarkan serangan terbesarnya di sana dalam beberapa tahun.
Israel - yang mengatakan serangannya menargetkan militan - telah menekan Otoritas Palestina untuk mengambil tindakan lebih keras terhadap Jihad Islam dan Hamas yang didukung Iran, yang mengontrol Jalur Gaza dan juga memiliki pejuang di Tepi Barat.
Tidak ada komentar segera dari Israel tentang penangkapan yang dilaporkan, atau dari pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA), yang menjalankan pemerintahan terbatas di beberapa bagian Tepi Barat.
Kota Jenin dan kamp pengungsi besar yang berdekatan telah menjadi jantung dari eskalasi kekerasan di Tepi Barat yang telah memicu kewaspadaan yang meningkat dari Washington hingga dunia Arab.
Kelompok militan menuduh Otoritas Palestina lemah dan gagal berbuat cukup untuk melawan Israel.
Kerumunan yang marah menghadapi pejabat senior PA setelah serangan dua hari Israel, dan dalam satu kebuntuan memaksa anggota Otoritas meninggalkan pemakaman untuk 10 orang yang tewas dalam serangan itu.
Juru bicara Jihad Islam Palestina, Daoud Shehab, Senin, 17 Juli 2023, mengatakan penangkapan semalam membuat jumlah total anggotanya yang ditangkap oleh Otoritas Palestina sejak serangan itu menjadi 10 orang.
Dia menambahkan bahwa kelompoknya mencoba untuk memperoleh pembebasan mereka dengan berbicara kepada orang-orang "rasional" di Fatah, gerakan yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas yang mendominasi Otoritas Palestina.
Otoritas memprotes operasi Israel, yang disebutnya sebagai kejahatan perang, tetapi tidak dapat melakukan apa pun untuk menghentikannya.
Pejabat PA mengatakan Israel terus-menerus meremehkan otoritas mereka, sehingga mustahil bagi mereka untuk menggunakan otoritas atau menciptakan dasar bagi negara Palestina di Tepi Barat, yang direbut Israel setelah perang Timur Tengah 1967.
Beberapa hari setelah penyerangan, Abbas mengunjungi kamp tersebut dan mengatakan para pekerja akan mulai memperbaiki rumah dan infrastruktur yang rusak.
REUTERS
Pilihan Editor: Ketua Parlemen Singapura Mengundurkan Diri karena Terlibat Perselingkuhan