TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar New York Times pada Sabtu, 15 Juli 2023, mewartakan militer Ukraina telah kehilangan 20 persen persenjataannya yang digunakan di medan tempur dalam tempo dua pekan saat melancarkan serangan balasan. Adanya silang-pendapat yang cukup tinggi dilaporkan telah menyebabkan Kyev memutuskan menghentikan sementara operasi balasannya.
Pada awal Juni 2023, tentara Ukraina melancarkan serangkaian serangan balasan ke hampir semua garda pertempuran mulai dari Kherson hingga Donetsk. Tentara Ukraina yang bertempur melintasi ladang-ladang ranjau dan tanpa mendapat bantuan pertahanan udara. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim Ukraina telah kehilangan 26 ribu tentara dan lebih dari 3 ribu unit peralatan militer.
Baca Juga:
Surat kabar New York Times mewartakan berdasarkan sumber di Amerika Serikat dan Eropa kalau Ukraina banyak mengalami kehilangan dalam dua pekan serangan balasan yang mereka lancarkan. Lebih dari 20 persen tank-tank Ukraina dan kendaraan tempur milik Ukraina, hancur dalam pertempuran termasuk kendaraan-kendaraan yang diberikan oleh negara-negara Barat.
Brigade mekanik 47 Ukraina, diprediksi telah kehilangan 30 persen dari 99 unit kendaraan Brigade Infantri dalam tempo dua pekan. Sedangkan Mechanized Brigade 33 sudah kehilangan hampir satu per tiga ari 32 unit tank Leopard buatan Jerman dalam tempo satu pekan saja.
“Kendaraan-kendaraan tempur itu terbakar,” kata seorang tentara Ukraina, yang menjadi saksi mata setidaknya enam kendaraan tempur dari negara-negara Barat dihancurkan dalam satu kali serangan artileri Rusia.
Tentara Ukraina lainnya yang ikut bertempur mengatakan pada New York Times kalau timnya hampir setiap hari melindas ranjau anti-tank. Ada pula tentara Ukraina lainnya yang memilih bertahan dengan meninggalkan kendaraan-kendaraan tempur sebelum mencapai wilayah perbatasan Rusia.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor:Volodymyr Zelensky Pilih Gugur di Medan Tempur Ketimbang Jadi Tawanan Perang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.