Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AS Akan Kirim Bom Tandan ke Ukraina, Rusia: Berarti Akui Kejahatan Perang

image-gnews
Prajurit Ukraina memegang bom tandan yang dijinakkan dari rudal MSLR, di antara potongan-potongan roket yang digunakan oleh tentara Rusia, yang menurut ahli amunisi Ukraina tidak meledak saat terkena benturan, di wilayah Kharkiv, Ukraina, 21 Oktober 2022. REUTERS /Clodagh Kilcoyne/File Foto
Prajurit Ukraina memegang bom tandan yang dijinakkan dari rudal MSLR, di antara potongan-potongan roket yang digunakan oleh tentara Rusia, yang menurut ahli amunisi Ukraina tidak meledak saat terkena benturan, di wilayah Kharkiv, Ukraina, 21 Oktober 2022. REUTERS /Clodagh Kilcoyne/File Foto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Amerika Serikat untuk mengirim amunisi bom tandan atau bom klaster ke Ukraina mendapat tentangan keras dari Rusia. Kedutaan Rusia di AS pada Minggu Malam mengatakan Gedung Putih pada dasarnya mengakui melakukan kejahatan perang dengan menyetujui pengiriman munisi tandan ke Ukraina.

"Kami memperhatikan pernyataan (John) Kirby (juru bicara Penasihat Keamanan Nasional AS) tentang pengiriman bom klaster ke Ukraina. Pejabat tersebut secara de facto mengakui, Amerika melakukan kejahatan perang dalam konflik Ukraina," demikian pernyataan Kedubes Rusia di Washington DC, melalui Telegram, seperti dilansir Reuters, Senin 10 Juli 2023.

Pemerintahan Presiden Joe Biden pada Jumat pekan lalu menyetujui pengiriman bom klaster. Senjata yang dilarang penggunaannya di banyak negara itu masuk dalam paket bantuan senjata terbaru untuk Ukraina senilai US$800 juta.

Pengiriman itu dilakukan atas permintaan Ukraina yang beralasan penggunaannya akan memberikan dampak psiko-emosional luar biasa bagi pasukan Rusia di medan perang.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan, bom tandan bisa meningkatkan serangan pembalasan Ukraina untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang direbut Rusia sejak invasi pada 24 Februari 2022. "Kami sadar bom klaster bisa menimbulkan risiko bahaya bagi warga sipil, yakni dari senjata yang tidak meledak. Inilah mengapa kami menunda keputusan selama kami bisa," kata Sullivan.

Namun dia menilai risiko kematian warga sipil akan lebih tinggi lagi jika pasukan dan tank Rusia terus mengalahkan tentara Ukraina untuk merebut wilayah lebih luas. Apalagi Ukraina tak memiliki artileri yang cukup untuk melawan.

Bom klaster merupakan senjata beranak pinak, di dalamnya terdapat puluhan bom kecil yang bisa menyerang area lebih luas. Masalahnya, tidak semua bom meledak saat itu, sehingga mengancam warga sipil setelah konfilk berakhir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ukraina sudah memberi jaminan tertulis mereka akan menggunakannya dengan sangat hati-hati," kata Sullivan, seraya menegaskan Dewan Keamanan Nasional AS sepakat untuk mengirim senjata tersebut.

Ukraina juga berjanji tak akan menggunakannya di wilayah Rusia. Sementara itu paket bantuan keamanan senilai US$800 juta yang diumumkan Pentagon juga termasuk 31 unit meriam Howitzer, amunisi tambahan rudal sistem pertahanan Patriot, serta senjata anti-tank.

Meriam howitzer 155 mm bisa digunakan untuk menembak amunisi bom klaster. Selain itu ada pula drone Penguin, amunisi Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), kendaraan tempur Bradley, dan kendaraan angkut personel lapis baja Stryker.  Itu merupakan paket bantuan AS ke-42 untuk Ukraina sejak invasi Rusia yang jika ditotal nilainya lebih dari US$40 miliar.

Pilihan Editor: Beda Sikap AS dan Jerman soal Kiriman Amunisi Bom Tandan ke Ukraina

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Moskow di Serang Drone-drone Ukraina, 50 Penerbangan Dialihkan

10 menit lalu

Kaca gedung perkantoran yang rusak setelah serangan pesawat tak berawak Ukraina di Moskow, Rusia, 1 Agustus 2023. Militer Rusia mengatakan unit anti-pesawatnya telah menggagalkan serangan pesawat tak berawak Ukraina yang menargetkan Moskow, namun satu pesawat tak berawak. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Moskow di Serang Drone-drone Ukraina, 50 Penerbangan Dialihkan

Ibu Kota Moskow diserang drone-drone Ukraina hingga menewaskan setidaknya satu orang. Puluhan penerbangan pun dialihkan.


Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

6 jam lalu

Petugas memuat sisa-sisa rudal balistik setelah dievakuasi dari lokasi ditemukannya di gurun ke dalam truk, usai serangan rudal dan drone besar-besaran oleh Iran terhadap Israel, dekat kota selatan Israel. Arad, Israel 26 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

Ukraina memanggil diplomat Iran di Kyiv pada Senin terkait "kekhawatiran" negara itu terhadap kemungkinan transfer rudal balistik Iran ke Rusia.


Kamala Harris dan Trump akan Berhadapan dalam Debat Pertama di Pennsylvania

6 jam lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Kamala Harris dan Trump akan Berhadapan dalam Debat Pertama di Pennsylvania

Capres AS dari Demokrat, Kamala Harris, akan berhadapand engan Donald Trump dari Republik dalam debat pertama di Pennsylvania pada Selasa 10 September


AS Tolak Selidiki Pembunuhan Aktivis Aysenur Ezgi Eygi yang Dibunuh Israel di Tepi Barat

7 jam lalu

Aysenur Ezgi Eygi di Seattle, Washington, 8 Juni  2024. International Solidarity Movement/Handout via REUTERS
AS Tolak Selidiki Pembunuhan Aktivis Aysenur Ezgi Eygi yang Dibunuh Israel di Tepi Barat

Jubir Deplu AS memperingatkan agar tidak menggabungkan pembunuhan sandera Amerika-Israel di Gaza dengan penembakan Aysenur Ezgi Eygi di Tepi Barat.


Kemlu Pastikan WNI Jadi Korban Pembunuhan di Albania

9 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan dengan senjata tajam. news18.com
Kemlu Pastikan WNI Jadi Korban Pembunuhan di Albania

WNI di Albania, Indah Lilis Sartika Saragih, menjadi korban pembunuhan suaminya yang merupakan warga Amerika Serikat


Tim Kampanye Donald Trump Cari Cara Menangkan Suara dari Kalangan Kulit Hitam

1 hari lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Tim Kampanye Donald Trump Cari Cara Menangkan Suara dari Kalangan Kulit Hitam

Donald Trump disarankan membeberkan apa yang sudah dilakukannya untuk masyarakat dan perubahan apa yang disorongkannya dalam pilpres 2024.


Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

1 hari lalu

Polisi Israel berpatroli di daerah dekat Penyeberangan Jembatan Allenby antara Tepi Barat dan Yordania menyusul insiden penembakan di penyeberangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 September 2024. REUTERS/Ammar Awad
Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

Seorang pria bersenjata yang menyeberang dari Yordania menewaskan tiga warga sipil Israel


Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

2 hari lalu

Kendaraan militer Rusia, termasuk sistem rudal balistik antarbenua Yars, melaju di sepanjang jalan sebelum latihan parade, yang menandai peringatan kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Moskow, Rusia, 5 Mei 2024. REUTERS/ Shamil Zhumatov
Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

Iran membantah laporan memasok rudal balistik kepada Rusia dalam konflik dengan Ukraina


Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

2 hari lalu

Pengemudi memarkir kendaraannya di I-75 di utara London, Kentucky, 7 September 2024. Departemen Pemadam Kebakaran Mount Vernon/Handout via REUTERS
Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

Penembakan massal terjadi jalan raya di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat dan menyebabkan sejumlah orang menjadi korban


Top 3 Dunia: Kegiatan Paus Fransiskus di Papua Nugini

2 hari lalu

Paus Fransiskus bertemu dengan Gubernur Jenderal Papua Nugini, pejabat pemerintah, duta besar, kelompok sipil di Apec House, Papua Nugini, Sabtu, 7 September 2024. Foto: Biro Pers Vatikan.
Top 3 Dunia: Kegiatan Paus Fransiskus di Papua Nugini

Top 3 dunia masih didominasi berita soal Paus Fransiskus yang sekarang berada di Papua Nugini.