TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat (AS) akan memasok Ukraina dengan bom tandan untuk serangan balasan terhadap pasukan pendudukan Rusia, meski jenis peluru ini dilarang di banyak negara karena daya hancurnya mengerikan.
"Ukraina telah memberikan jaminan tertulis bahwa mereka akan menggunakannya dengan sangat hati-hati untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil," kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan, Jumat, 7 Juli 2023.
Munisi tandan dilarang oleh lebih dari 100 negara. Rusia, Ukraina, dan Amerika Serikat belum menandatangani Konvensi Amunisi Tandan, yang melarang produksi, penimbunan, penggunaan, dan transfer senjata.
Peluru ini biasanya melepaskan sejumlah besar bom kecil yang dapat membunuh tanpa pandang bulu di area luas. Mereka yang gagal meledak menimbulkan bahaya selama beberapa dekade setelah konflik berakhir.
Keputusan sulit untuk AS, namun sebut Ukraina butuh
Presiden AS Joe Biden menggambarkan keputusan tentang bom curah itu sulit tetapi mengatakan Ukraina membutuhkannya. Presiden AS Joe Biden akan menghadiri KTT NATO yang berlangsung pada 11-12 Juli di Lithuania yang diperkirakan akan didominasi dengan pembahasan mengenai perang di Ukraina.
Gedung Putih menyatakan pengiriman amunisi tandan ke Ukraina diambil "dengan pertimbangan aktif", tetapi tidak ada pengumuman lanjutan. Amunisi tandan "akan dikirimkan dalam kerangka waktu yang relevan untuk serangan balasan," kata seorang pejabat Pentagon kepada wartawan.