TEMPO.CO, Jakarta -Militer Filipina melaporkan peningkatan jumlah kapal penangkap ikan Cina di perairan yang disengketakan, Laut Cina Selatan. Kehadiran mereka dinilai mengancam keamanan Reed Bank yang kaya minyak dan gas.
Menurut Komando Barat militer Filipina (WESCOM), jumlah kapal penangkap ikan Cina yang berkerumun di karang Iroquois, tepat di selatan Reed Bank, telah meningkat menjadi 47 kapal pada bulan lalu. Pada Februari jumlahnya hanya selusin.
"Cina harus menghentikan pengerumunan kapalnya untuk menghormati hak kedaulatan kami," kata Ariel Coloma, juru bicara Komando Barat, dalam sebuah pernyataan, Jumat, 7 Juli 2023.
Filipina memenangkan kasus arbitrase penting pada 2016 yang membatalkan klaim ekspansif Cina di Laut China Selatan. Barang-barang yang melewati laut itu setiap tahunnya diperkirakan mencapai US$3 triliun.
Putusan tersebut mengklarifikasi hak berdaulat Filipina di zona ekonomi eksklusif (ZEE) sepanjang 200 mil untuk mengakses ladang minyak dan gas lepas pantai, termasuk Reed Bank.
Reed Bank adalah tempat proyek eksplorasi gas alam beroperasi oleh perusahaan Filipina PXP Energy Corp yang tertunda. Putusan 7 tahun lalu itu didukung oleh sekutu Amerika Serikat. Cina menolak untuk mengakuinya.
Penerbangan militer Filipina juga mencatat keberadaan tiga kapal Penjaga Pantai Cina dan dua kapal angkatan laut Cina yang "secara teratur berkeliaran" di Beting Sabina, yang seperti Iroquois, berada di dalam ZEE Filipina.
"Perkembangan ini menimbulkan kekhawatiran yang mengkhawatirkan tentang niat dan tindakan China di perairan yang disengketakan ini," kata WESCOM.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan kepada mitranya dari Filipina, Gilbert Teodoro, pada Kamis bahwa komitmen Washington untuk membela sekutunya "kuat", termasuk di Laut Cina Selatan.
Filipina pada Rabu menuduh Penjaga Pantai Cina melakukan pelecehan, penghalang dan "manuver berbahaya" terhadap kapalnya, setelah insiden lain di dekat fitur strategis Laut Cina Selatan.
Pilihan Editor: Berseteru di Laut Cina Selatan, Kapal Latih Angkatan Laut China Berlabuh di Filipina
REUTERS