TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kapal pelatihan angkatan laut China berlabuh di Filipina pada Rabu 14 Juni 2023 untuk kunjungan yang jarang terjadi saat kedua negara memperebutkan terumbu karang dan perairan di Laut Cina Selatan.
Tarian barongsai dan band militer menyambut kapal Qi Jiguang yang memiliki panjang 165 meter di Manila untuk menandai perhentian terakhirnya dalam tur Asia Tenggara melalui Vietnam, Thailand, dan Brunei.
"Ini kunjungan niat baik," kata duta besar China untuk Filipina Huang Xilian kepada wartawan, tanpa memberikan rincian.
Ditugaskan pada 2017, kapal tersebut "menyampaikan konsep saling percaya tentang pembangunan damai Tiongkok", membaca selebaran yang dibagikan oleh awaknya kepada pengunjung.
Beijing mengklaim sebagian besar Laut Cina Selatan yang strategis, termasuk perairan yang dekat dengan pantai Filipina, mengabaikan putusan pengadilan internasional pada 2016 yang membatalkan klaimnya.
Penjaga pantai atau kapal angkatan laut China secara rutin memblokir atau membayangi kapal-kapal Filipina yang melakukan misi pasokan ke pulau-pulau di laut yang disengketakan yang menampung garnisun Filipina, kata Manila.
Pada Februari, Manila menuduh sebuah kapal China menyorotkan laser tingkat militer ke kapal penjaga pantai Filipina yang mengawal kapal pasokan ke Kepulauan Spratly.
Qi Jiguang, yang lebih besar dari kapal perang Filipina atau kapal penjaga pantai mana pun, adalah kapal angkatan laut China pertama yang mengunjungi Filipina sejak Ferdinand Marcos memenangkan kursi kepresidenan tahun lalu.
Marcos telah bersumpah bahwa Manila "tidak akan kehilangan satu inci pun" wilayahnya karena kegelisahan tumbuh di wilayah itu atas aktivitas maritim China.
Dia mengatakan pekan lalu bahwa hubungan antara Filipina dan China "berkembang" tetapi membantah bahwa dia menjauh dari Beijing.
"Mengenai perbedaan antara China dan Filipina, memang ada, tapi itu bukan sesuatu yang akan menentukan hubungan kita," tambah Marcos.
Pendekatannya yang lebih tegas kontras dengan pendahulunya Rodrigo Duterte, yang berusaha merayu kekuatan Asia untuk mengamankan kesepakatan infrastruktur dan investasi lainnya.
Pemerintah Duterte menyambut beberapa kapal perang angkatan laut China ke Filipina selama masa jabatannya sebagai presiden dari 2016 hingga 2022.
Dia secara pribadi menginjakkan kaki di atas tiga kapal China termasuk kapal perusak dan fregat yang berlabuh di kampung halamannya di Kota Davao pada tahun 2017.
Pada 2019, tiga lagi kapal angkatan laut China, termasuk dua fregat rudal, disambut di Manila oleh Menteri Pertahanan Filipina saat itu.
Qi Jiguang berada di Manila hingga Sabtu dan akan dibuka untuk umum selama dua jam setiap hari, kata kedutaan China.
Pilihan Editor: Penjaga Pantai Filipina, AS, dan Jepang Latihan Bersama di Laut Cina Selatan
CHANNEL NEWSASIA