Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Hanya Jepang, 5 Negara ini Masuk ke dalam Daftar Negara yang Alami Krisis Kelahiran

image-gnews
Ilustrasi childfree. Shutterstock
Ilustrasi childfree. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat kelahiran rendah atau krisis kelahiran adalah fenomena demografis di mana jumlah kelahiran di suatu negara atau wilayah menurun secara signifikan dan berkelanjutan selama periode waktu tertentu. 

Seiring dengan perkembangan kesetaraan gender, banyak perempuan memasuki dunia kerja dan memiliki kesempatan untuk mengembangkan karier profesional. Ini bisa menyebabkan perubahan dalam prioritas dan pilihan hidup, termasuk keputusan untuk menunda atau tidak memiliki anak.

Meningkatnya tingkat pendidikan dan kesadaran akan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan penurunan tingkat kelahiran. Perempuan yang memiliki pendidikan tinggi cenderung menunda pernikahan dan kelahiran anak untuk fokus pada karir dan pengembangan diri.

Krisis kelahiran memiliki implikasi serius bagi populasi suatu negara, termasuk penuaan penduduk dan potensi masalah ekonomi dan sosial karena populasi yang kurang produktif dan terbatasnya generasi penerus. Untuk mengatasi krisis kelahiran, negara-negara dapat mengimplementasikan kebijakan pro-keluarga, dukungan bagi pekerja keluarga, pendidikan tentang kesehatan reproduksi, dan langkah-langkah lain untuk mendorong tingkat kelahiran yang sehat dan berkelanjutan.

Jepang menghadapi krisis kelahiran karena beberapa faktor sosial dan demografis yang saling terkait. Tingkat kelahiran di Jepang terus menurun selama beberapa dekade terakhir. Salah satu faktor utamanya adalah perubahan sosial dan ekonomi. 

Wanita Jepang semakin memilih untuk fokus pada pendidikan, karir, dan kehidupan pribadi mereka daripada memiliki anak. Perubahan ini menyebabkan penundaan pernikahan dan keputusan untuk memiliki anak yang lebih sedikit atau bahkan tidak sama sekali alias childfree.

Selain Jepang, berikut daftar Negara-negara yang mengalami krisis kelahiran atau tingkat kelahiran yang rendah dapat bervariasi dari waktu ke waktu. Beberapa contoh negara yang umumnya dikaitkan dengan masalah ini adalah sebagai berikut:

1. Singapura

Singapura juga menghadapi krisis kelahiran dengan tingkat kelahiran yang rendah. Gaya hidup yang sibuk, tekanan kerja yang tinggi, biaya hidup yang mahal, dan kurangnya dukungan dari kebijakan pemerintah telah mempengaruhi keputusan pasangan untuk memiliki anak.

2. Italia

Italia juga mengalami tingkat kelahiran yang rendah dan masalah demografi yang serupa. Tingkat kelahiran yang terus menurun dan populasi yang menua telah menjadi sumber kekhawatiran bagi negara ini. Beberapa faktor yang mempengaruhi situasi ini termasuk perubahan sosial, kesulitan ekonomi, dan kurangnya dukungan bagi keluarga muda.

3. Spanyol

 Spanyol juga mengalami krisis kelahiran dengan tingkat kelahiran yang rendah dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan tingkat kelahiran ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan gaya hidup, kesulitan ekonomi, dan kurangnya dukungan bagi keluarga dengan anak-anak.

4. Korea Selatan

Korea Selatan mengalami krisis kelahiran yang serupa dengan tingkat kelahiran yang sangat rendah. Faktor-faktor seperti peningkatan biaya hidup, kurangnya dukungan bagi orangtua yang bekerja, dan perubahan sosial telah berkontribusi terhadap penurunan tingkat kelahiran di negara ini.

5. Andorra

Andorra adalah salah satu negara terkecil di Eropa. Andorra la Vella adalah ibu kotanya dan terdiri dari lembah pegunungan yang alirannya mengalir ke sungai Valira. Pada tahun 2023, populasi Andorra akan menjadi 77.590 orang. Andorra juga dinobatkan sebagai negara dengan angka kelahiran terendah. Tingkat kelahiran tahunan Andorra hanya 6,88 per seribu penduduk. 

Perlu dicatat bahwa situasi demografi dapat berubah dari waktu ke waktu, dan beberapa negara lain mungkin juga mengalami krisis kelahiran.

Pilihan Editor: Hampir Seluruh Warga Lajang Jepang Tak Ingin Punya Anak 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

4 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

4 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Inilah 7 Kunci Finlandia Langganan Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia

32 hari lalu

Hanko, Finlandia. Unsplash.com/Hayffield L
Inilah 7 Kunci Finlandia Langganan Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia

Finlandia langganan jadi negara paling bahagia di dunia. Lantas, apa kuncinya?


Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

37 hari lalu

Tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur, Suradi (20) bersama pasangannya dan keluarga berdoa usai prosesi pernikahan di kantor Satreskrim Polres Malang, Jawa Timur, Kamis 12 Maret 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

UNFPA Indonesia berharap isu kehamilan di kalangan remaja dan pernikahan anak menjadi priortias Pemerintah karena dampaknya ke kesetaraan gender


KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

40 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.


Hari Perempuan Internasional, Intip Kisah Vanda Monica yang Dapat Cuan dari Bisnis Alat Pancing

50 hari lalu

Vanda Monica, Pemilik Toko Mancing_StellaProducts Official dan City Leader di Lazada Club Malang/Lazada
Hari Perempuan Internasional, Intip Kisah Vanda Monica yang Dapat Cuan dari Bisnis Alat Pancing

Rayakan Hari Perempuan Internasional 2024, simak kisah salah satu pengusaha alat pancing yang berhasil mendapat cuan dari bisnisnya.


Cina Cari Cara Dongkrak Angka Kelahiran, Wanita Ogah Punya Anak

54 hari lalu

Seorang wanita dan seorang anak duduk di sebuah taman di Beijing, Cina 12 Januari 2024. REUTERS/Tingshu Wang
Cina Cari Cara Dongkrak Angka Kelahiran, Wanita Ogah Punya Anak

Cina mengalami krisis populasi, pemerintah mencari cara menaikkan angka kelahiran.


UN Women: Berinvestasi pada Perempuan dapat Meningkatkan PDB

57 hari lalu

Petugas menyiapkan makan untuk para lansia yang tinggal di rumah untuk lansia Silver Villa Koyama, di  Tokyo, 13 Maret 2018. Menteri Kesehatan Jepang mengatakan lima juta dari 35 juta orang Jepang yang berusia 65 tahun atau lebih diperkirakan tinggal di fasilitas perawatan khusus. AP
UN Women: Berinvestasi pada Perempuan dapat Meningkatkan PDB

UN Women mencatat masih dibutuhkan US$360 miliar dolar secara global untuk mendanai upaya-upaya kesetaraan gender bagi kesejahteraan perempuan


Angka Fertilitas di Korea Selatan Terendah di Dunia

59 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Unsplash.com/Hessam Nabavi
Angka Fertilitas di Korea Selatan Terendah di Dunia

Angka fertilitas di Korea Selatan pada 2023 turun hingga ke rekor terendah. Hal ini dipicu kekhawatiran perempuan yang ingin fokus ke karir.


Krisis Seks Melanda Jepang, Angka Kelahiran Terendah dalam 90 Tahun Terakhir

28 Februari 2024

Wasit melihat bayi yang menangis saat digendong pegulat sumo dalam kontes menangis bayi di kuil Sensoji di Tokyo, Jepang, 28 April 2018. REUTERS/Issei Kato
Krisis Seks Melanda Jepang, Angka Kelahiran Terendah dalam 90 Tahun Terakhir

Angka kelahiran dan angka pernikahan di Jepang yang rendah memicu krisis demografi.